TANGERANG, (B1) – Komite Sastra Dewan Kesenian Kota Tangerang (DKT) menyelenggarakan “Kebun Puisi” sekaligus memperingati hari ibu yang berlokasi di Taman Pintu Air, Jl. Daan Mogot, Kota Tangerang, Minggu, 22 Desember 2024.
Medy Kesesi selaku Ketua Komite Sastra DKT mengatakan, kegiatan sebagai upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat Kota Tangerang. Kegiatan ini sebagai program yang akan dilakukan setiap satu bulan sekali yang didasari oleh salah satu faktor tingkat literasi masyarakat rendah.
“Kegiatan ini sengaja kami lakukan di ruang publik, seperti taman ini sebagai upaya untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat, khususnya pengunjung di taman. Seperti disampaiakan dari berbagai fakta berdasarkan berbagai penelitian yang menyatakan jumlah presentase tingkat literasi di Indonesia adalah 0,001%. Jumlah tersebut mengartikan bahwa dari seribu orang Indonesia, hanya satu orang saja yang gemar dan rajin membaca, Miris sekali kan,” ujar Medy, Senin, (23/12/24).
Hal ini sangat memprihatinkan terutama ketika mengetahui lebih lanjut sebagian besar masyarakat Indonesia yang ‘melek huruf’ berada di daerah perkotaan. Beberapa daerah terpencil seperti di pelosok desa memiliki angka ‘melek huruf’ yang cenderung lebih kecil sehingga tingkat literasi pun selaras dengan data tersebut.
Sedangkan untuk “Kebun Puisi” seperti dalam tema kegiatan ini merupakan reperesentasi dari tempat pertemuan manusia yang mengerti sebagai manusia. Lokasi berbincang bertukar pandangan, ide, gagasan atau sekolah pemikiran yang berteraskan nilai akal budi.
“Tempat perjumpaan yang barangkali di sinilah tempatnya,” imbuhnya.
Muhamad Hanan Rahmadi Ketua DKT mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan komite sastra, yang sudah menyelenggarakan kegiatan “Kebun Puisi” berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang sebagai penyedia perpustakaan mobil keliling.
Kegiatan tentunya untuk meningkatkan pendidikan berliterasi secara berkelanjutan agar diterapkan pada semua tingkatan usia agar mulailah kembali budayakan membaca secara rutin pada waktu-waktu tertentu.
Jangan sampai dikalahkan dengan gadget aktif di media sosial. Fenomena ini sudah tidak asing dan menjadi buah bibir bagi masyarakat, khususnya para orangtua.
“Upaya ini untuk menciptakan generasi masyarakat Kota Tangerang melek berliterasi sehingga mereka dapat terus meningkatkan pengalamannya belajar mulai dari mengapresiasi karya sastra. Harapannya mereka tidak hanya terampil dalam membaca dan menulis tetapi juga dapat berpikir kritis saat mendapati masalah yang ada di dalam karya sastra,” terang Hanan.
Sikap empati juga turut diolah agar mampu memahami betapa kompleksnya kehidupan manusia yang sebenarnya. Selain itu, melalui karya sastra para masyarakat juga diajarkan untuk mengenal berbagai sudut pandang dalam memahami berbagai macam cerminan dari kehidupan nyata.
Diketahui kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, yang melibatkan beragam pihak, mulai dari ekosistem pendidikan, insan dan komunitas pegiat dan perwakilan ketua komite di Dewan Kesenian Kota Tangerang. (cj/med).
