TIGARAKSA, (B1) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mencetak Rekor MURI Dunia dalam Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Terbanyak sebanyak 136.700 bibit cabai. Penanaman tersebut dilakukan secara serentak dan masih berlanjut hingga mencapai 141.700 bibit cabai.
Pencatatan Rekor MURI ini dilakukan secara serentak di 29 poktan, 100 KWT, 174 pemerintah desa/kelurahan, 800 KK penerima manfaat Penanganan Kemiskinan Ekstrem, dan 102 SD.
“Hari ini kami Pemkab Tangerang melalui DPKP telah melaksanakan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Terbanyak, sehingga hasil dari penilaian MURI kami mendapatkan Rekor Muri Sedunia dengan total 141.700 bibit cabai. Insyallah, sampai September kami akan targetkan menjadi 190 ribu bibit cabai yang akan tersebar di seluruh Kabupaten Tangerang dengan bantuan bibit dari Distan Provinsi Banten, Perumdam Tirta Kerta Raharja, BSIP Banten, Agro Valcan dan PT Paramount Enterprise International,” terang Pj. Bupati Tangerang, Andi Ony, Senin (12/8/24).
Ia menyampaikan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas cabai di wilayah Kabupaten Tangerang.
Dia menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini. Ia sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat, mulai dari Dinas Pertanian, kecamatan, desa, hingga sekolah-sekolah yang turut serta dalam gerakan ini. Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat.
“Ini adalah wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang. Penanaman bibit cabai secara serentak ini bukan hanya sebuah pencapaian simbolis, tetapi juga langkah strategis untuk mendukung ekonomi masyarakat dan menekan inflasi akibat fluktuasi harga cabai,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno menyampaikan, pemilihan tanaman cabai sebagai tanaman utama dalam program ini bukan tanpa alasan. Sebab, cabai merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi karena fluktuasi harganya yang tinggi.
“Kami memilih cabai rawit yang masa tanamnya 2-4 bulan dan bisa bertahan hingga 9 bulan. Jadi selama 9 bulan ke depan, masyarakat dapat memanfaatkan hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi simbolis, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terus merawat dan memanfaatkan hasil panen cabai secara berkelanjutan.
“Saya berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi simbolis saja, dan untuk cabai yang dipanen, masyarakat juga harus bisa terus merawat,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid yang juga turut hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan, Provinsi Banten sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemkab Tangerang.
Dengan pencapaian ini, katanya, Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi di wilayahnya melalui program-program yang konkret dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian Kabupaten Tangerang yang berhasil meraih Rekor MURI untuk penanaman bibit cabai terbanyak secara serentak. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi di wilayahnya. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Tangerang, tetapi juga bagi Provinsi Banten secara keseluruhan,” tuturnya.
Wakil Direktur Utama MURI Osman mengakan bahwa yang dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Tangerang melalui Gerecep ini khususnya penanaman cabai rawit secara serentak dengan jumlah terbanyak merupakan kegiatan yang pertama kali sehingga memecahkan Rekor MURI Sedunia sebagai apresiasi yang dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Tangerang. (kom/yad).