TANGSEL, (B1) – Baru saja diresmikan oleh Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu, 6 Maret 2024, Alun-alun Pondok Aren yang merupakan salah satu kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk masyarakat Kecamatan Pondok Aren beraktivitas rekreasi dan berolahraga, malah dikritik oleh warga, bahkan dari penggiat olahraga.
Kritikan dilontarkan pada lintasan lari yang terbuat tidak menggunakan bahan sintesis atau setidaknya menggunakan bahan Gravel (kerikil kecil) yang biasa dipakai untuk lintasan. Namun demikian malah menggunakan batu-batu kerikil yang berukuran lumayan cukup besar.
Meski sudah ditutupi dengan menggunakan cat khusus, akan tetapi tetap saja terasa saat dicoba. Lintasan terasa agak keras dan serasa tak ramah untuk anak-anak.
Egy (23) warga Pondok Aren, saat ditemui di lokasi Alun-alun Pondok Aren pada Kamis, 7 Maret 2024, mengatakan, dirinya pada satu sisi mengapresiasi pembangunan Alun-alun Pondok Aren yang telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang Selatan, akan tetapi Ia juga mengkritik standar bahan material yang digunakan untuk membangun sarana dan prasarana fasum (rekreasi dan olahraga) tersebut. Salah satunya yakni, kurang memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna.
“Coba bapak liat, badan saya yang cukup besar begini kalau sampai terjatuh di lintasan yang yang kasar seperti ini akan lumayan akibatnya,” kata Egy.
Menurutnya, Pemkot Tangerang Selatan seharusnya paham bahwa Kota Tangerang Selatan yang merupakan kota modern dan jasa, harus lebih memahami bahwa pembangunan sebuah sarana dan prasarana umum dan sosial (fasum/fasos) untuk sebuah kota yang modern memiliki standar yang sudah ada. Yakni dengan menggunakan bahan yang aman dan nyaman.
“Saya rasa dengan APBD Tangsel yang cukup besar hampir Rp4 triliunan masa bangun sarana dan prasarana yang aman dan nyaman untuk masyarakat nya aja ngak mampu?. Ayolah kita membangun kota kita tercinta ini dengan hati dan perasaan. Kan yang menggunakan tempat ini bukan cuma warga masyarakat umum, tapi pasti juga keluarga dan sanak family nya para pejabat Tangsel yang membangun tempat ini. Memangnya mau sanak family nya nanti celaka saat menggunakan sarana dan prasarana Alun-alun Pondok Aren,” ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, Zenda seorang penggiat olahraga di wilayah Kecamatan Pondok Aren juga menyampaikan kritikan pada Pemkot Tangsel yang membangun kawasan Alun-alun Pondok Aren. Menurutnya, seharusnya sarana fasilitas umum dan fasilitas sosial itu dibangun untuk kenyamanan seluruh keluarga masyarakat setempat, bukan malah berpotensi mencelakai warga masyarakat yang menggunakan nya.
“Minimal untuk lintasan larinya kalau Pemkot Tangsel ngak punya duit banyak pake bahan Gravel lah, bukan pake bahan keras begini. Sepintas keliatannya bagus, tapi sebenarnya berpotensi cukup membahayakan anak-anak yang berlari-lari di lintasan dari bahan seperti ini,” sebutnya.
Sementara itu, seorang pelaku olahraga Kota Tangerang Selatan yang tidak mau disebutkan identitasnya menyatakan, Ia menyarankan dan meminta agar Pemkot Tangerang Selatan, khususnya Dinas Perkimta untuk mengganti bahan lintasan lari di Alun-alun Pondok Aren dengan bahan karpet sintetis lintasan lari.
“Sebaiknya segera diganti bahan lintasan lari tersebut dengan karpet sintesis. Biar Alun-alun Pondok Aren benar-benar menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk tempat rekreasi dan juga tempat olahraga untuk para penggiat olahraga,” tegasmya.
Sebelumnya, sesuai dengan arahan dan instruksi dari Walikota Tangerang Selatan saat meresmikan Alun-alun Pondok Aren, Walikota berjanji akan memperbaiki dan menambah kelengkapan sarana dan prasarana alun-alun. Jika ada saran dan usul dari warga masyarakat, diharapkan disampaikan ke Dinas Perkimta.
Selanjutnya, agar Dinas Perkimta segera mengganti yang lebih baik. Salah satunya lintasan lari dengan mengganti bahan yang ramah untuk keamanan dan keselamatan pengguna. (cj/btl).