Oleh: Doyahudin
Pada tahun 1990 an dalam dunia militer Amerika Serikat muncul istilah VUCA. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi medan perang yang tidak pasti dan berubah-ubah.
VUCA kepanjangan dari Volatility (Volatilitas), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ambiguitas). Dunia kita pun sekarang dalam kondisi VUCA, tidak bisa dipungkiri dunia kita saat ini berubah dengan cepat.
Dampak dari pandemi global, perubahan iklim, konflik geopolitik, serta percepatan inovasi teknologi menyebabkan lingkungan berubah dengan cepat, penuh ketidakpastian dan semakin tidak stabil. Sehingga perlu segera membangun ketangguhan dan fleksibilitas dalam menghadapinya.
Pembelajaran berkelanjutan adalah pendekatan yang memungkinkan individu dan organisasi untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkembang di tengah ketidakpastian yang tinggi. Hal ini melibatkan upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi secara terus-menerus, memperkuat keterampilan dan pengetahuan yang relevan, serta mempromosikan budaya pembelajaran yang inklusif dan kolaboratif.
Dengan pembelajaran berkelanjutan memungkinkan individu dan organisasi beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang tak terduga.
Dengan mengembangkan keterampilan adaptasi, seperti kemampuan untuk berpikir kritis, berinovasi, dan berkolaborasi, mereka dapat tetap relevan dan kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat.
Sebagai contoh, di tengah perubahan teknologi yang terus berlangsung, individu yang terus belajar dan mengembangkan keterampilan digital akan lebih mampu menghadapi tantangan yang muncul.
Berikutnya, pembelajaran berkelanjutan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan yang kompleks dan seringkali ambigu.
Dengan terus meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan, kursus, dan pembelajaran mandiri, individu atau organisasi dapat mengantisipasi risiko, mengidentifikasi peluang, dan membuat keputusan yang lebih baik. Misalnya, dalam lingkungan bisnis yang kompleks, pemahaman yang mendalam tentang tren pasar dan perilaku konsumen dapat menjadi kunci untuk kesuksesan jangka panjang.
Terakhir, pembelajaran berkelanjutan mendorong budaya pembelajaran yang kolaboratif dan inklusif. Melalui pertukaran ide-ide, umpan balik konstruktif, dan kerja tim, individu dan organisasi dapat menciptakan lingkungan di mana inovasi berkembang.
Dalam lingkungan VUCA, kerjasama antarindividu yang memiliki latar belakang, pengalaman, dan pendapat yang beragam dapat menjadi sumber kekuatan dan keunggulan kompetitif.
Pembelajaran berkelanjutan adalah kunci kesuksesan bagi individu dan organisasi dalam menghadapi era VUCA yang kompleks dan tidak terduga.
Dengan mengembangkan keterampilan adaptasi, memperdalam pengetahuan, dan mempromosikan budaya pembelajaran kolaboratif, kita tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang di tengah ketidakpastian yang tinggi.
Oleh karena itu, investasi dalam pembelajaran berkelanjutan tidak hanya penting, tetapi juga merupakan keputusan strategis yang cerdas dalam dunia yang terus berubah dengan cepat. (**).
Biodata Penulis:
– Departemen Pendidikan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) ORDA Tangerang.
– Departemen Pendidikan PUB (Perkumpulan Urang Banten) Kab Tangerang .
– Pengurus ICMI Orwil Banten Periode 2018 – 2023.
– Sekjen ILUNI UI Banten Periode 2019–2022.