TANGERANG, (B1) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Herman Suwarman, membuka kegiatan Diaspora Santri yang diselenggarakan Forum Silaturrahim Pondok Pesantren (FSPP) Kota Tangerang, di Ruang Rapat Akhlakul Karimah Gedung Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang, Minggu, (15/10/23).
Dalam kesempatan itu Sekda, mengapresiasi peran penting Pondok Pesantren (Ponpes) dan santri dalam membentuk karakter warga Kota Tangerang yang berkualitas dan berakhlak mulia.
“Sebagaimana hari ini, diaspora santri digelar dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2023 yang akan kita peringati bersama pada 22 Oktober, sehingga ini merupakan momen penting yang mengingatkan kita akan kontribusi besar santri dalam membangun karakter, moral, dan intelektualitas generasi muda,” ucap Sekda, di hadapan tak kurang dari 150 santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kota Tangerang.
“Sebab, para santri adalah pilar keilmuan dan agama yang tak tergantikan dalam kemajuan masyarakat dan bangsa,” tambahnya.
Sekda, menyebut, Diaspora santri memiliki pengaruh yang signifikan dalam menyampaikan nilai-nilai pendidikan, keagamaan, dan juga budaya islam kepada masyarakat luas.
“Mereka juga turut memperluas jaringan sosial dan intelektual kepada masyarakat yang lebih luas dan insya Allah, dapat senantiasa menjadi agen perubahan dan kemajuan yang turut berperan dalam mendukung pendidikan juga menjaga toleransi. Dan tentunya menjadi contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.
Sekda, berpesan kepada para santri khususnya santri-santri di Kota Tangerang agar terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan agar generasi santri di Kota Tangerang dapat semakin berkualitas dan berdaya saing.
“Serap ilmu sebanyak-banyaknya, terutama dari para perwakilan santri dan mahasiswa dari delapan negara yang akan berbagi pengalamannya melalui video conference di acara ini. Agar diskusi, kerja sama, dan kolaborasi yang terjalin, dapat terus mengembangkan pendidikan dan keilmuan sehingga generasi santri kita semakin berkualitas dan berdaya saing,” tukasnya. (darjo).