BANDUNG, (B1) – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Budi Euy pada tiap malam Jumat selepas Magrib, menggelar yasinan bersama anak-anak TBM dan para orang tuanya. Dua anak saya serta istri saya, Nyimas Titih Nugraha, ikut juga.
Yasinan atau membaca Surah Yasin ini adalah bagian dari program Kelas Mengaji di TBM BUDI EUY.
Yasinan ini sedianya akan dipimpin ustad Upit. Namun karena beliau ada agenda yang tak bisa ditinggalkan, akhirnya dipimpin oleh istrinya, Ustazah Santi.
Membaca surah yasin sudah saya alami sejak kecil ketika dulu masih belajar mengaji di kampung, di Desa/Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
Saya ingin sekali menghidupkan tradisi yasinan tersebut di tempat tinggal saya saat ini di Parakansaat Bandung, agar anak-anak di sekitar rumah saya selalu dekat dan bahkan bersahabat dengan Al Quran, agar dalam hidup mereka tumbuh kesalehan ritual dan sosial.
Ini perlu dilakukan karena teknologi semakin canggih dan kehidupan semakin liberal, sangat membahayakan anak-anak. Jangan sampai mereka jauh dan melupakan Al Quran.
Terkait Kelas Mengaji di TBM BUDI EUY dilaksanakan setiap bada Magrib dengan gurunya Ustad Upit dan Ustazah Santi itu. Sedangkan hari Sabtu libur.
Sudah sejak lama saya punya impian yang sangat besar. Yakni di rumah saya ingin sekali ada pengajian anak2. Ternyata anak2 selalu antusias belajar mengaji. Ini saya jadikan momentum untuk saya dan keluarga belajar mengaji lagi ; memperbaiki yang kurang dalam bacaan dan menambah ilmu mengaji.
Sejak pukul lima sore sudah ada saja beberapa anak (laki-laki dan perempuan) yang sudah mandi, bersih dan berpakaian muslim yang datang ke TBM BUDI EUY untuk belajar mengaji.
Setiap bada magrib di rumah saya (TBM BUDI EUY) ramai benar dengan suara anak-anak yang belajar mengaji, baik yang masih level iqro maupun Al Quran.
Selain itu juga, mereka melantunkan surat-surat pendek secara bersama-sama dengan suara nyaring. Kemudian melantunkan nama-nama surat dalam Al Quran, sholawatan dan nadoman lainnya.
Suara anak-anak yang riuh dan ramai itu sungguh terdengar syahdu dan sangat puitis.
Itulah suasana yang benar-benar saya rindukan. Telinga saya memanf ingib lebih akrab dan terbiasa mendengar ayat-ayat suci AlQuran dibanding suara-suara lainnya. Sungguh ini kenikmatan yang tiada tara, yang tak bisa saya uraikan dengan kata-kata.
Dengan mendengar ayat-ayat suci al Quran itu pula, otak, hati dan jiwa saya menjadi lebih tenang, lebih tentram, lebih damai, dan rumah pun terasa lebih sejuk serta membuat siapa pun yang berkunjung ke rumah saya merasa betah. InsyaAllah.
Saya seringkali membayangkan, ketika anak2 itu mengaji di rumah saya, maka para malaikat berdatangan mendoakan kami semua.
Dan Allah pun tentu saja senang dengan majlis kecil (Kelas Mengaji) ini. Semoga Allah ridho dan memberikan rohmat dan keberkahan untuk kehidupan kami semua di dunia dan akherat.
Saya ingat dengab dawuh Nabi Muhammad SAW ; sebaik-baiknya manusia diantara kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya (HR Bukhori, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah). (Den disa).