TANGERANG, (B1) – Ketua JMSI Provinsi Banten bangun komunikasi ke SMPN 14 dengan tujuan menjadikan pelajar lanjutan pertama ini lebih jeli lagi dan cerdas dalam menerima informasi. Karena itu diharapkan dapat menjadi pelajar yang lebih mandiri memiliki sikap berani menolak atas ajakan-ajakan dari perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai karakter sebagai pelajar.
Menurutnya hal ini akan dilakukan secara maraton ke sekolah di Kota Tangerang.
“Kami akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah. Mengedukasi warga sekolah terkait dampak informasi teknologi yang tanpa pengawasan dengan baik. Secara maraton dan juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait,” ujar Wahyu Hariyadi, Ketua JMSI Provinsi Banten.
Lanjutnya, sinergi ke SMPN 14 Kota Tamgerang disambut baik dan ramah oleh kepala sekolah juga guru-guru. Di samping bersilaturahmi Ia juga berbincang mengenai keadaan di sekitar sekolah SMPN 14.
Blewuk S. Nugroho, Kepala SMPN 14 mengutarakan keinginannya membenahi struktur dan keadaan sekolah dalam rangka mempersiapkan anak belajar dengan nyaman belajar tatap muka di masa normal baru.
Beliau mengatakan, di Situasi yang semakin membaik setelah kemarin dilanda virus corona (covid 19). Pasalnya, ingin memperbaiki seluruh sarana di sekolah selain nyaman untuk belajar juga mempersiapkan untuk ajang perwakilan dari Kota Tangerang dalam kompetisi sekolah sehat tingkat Provinsi Banten.
Juga gedung lokal yang berada di bagian belakang sekolah ini kondisi bangunannya sudah cukup lama.
“Keadaannya sudah kurang baik, kami sudah mengusulkan Insya Allah dalam waktu dekat segera di bangun,” katanya
Medy Kesesi, selaku ketua Komite Sekolah, SMPN 14 menambahkan, para orang tua kami ajak untuk bergotong-royong yang sekira dapat dilakukan oleh para orang tua, mulai dari misal kerja bakti setiap sebulan sekali.
Bahkan sampai kami ajak untuk menjadi donatur seikhlasnya yang uangnya kita gunakan seperlunya sesuai kebutuhan dan ada nilai manfaatnya untuk siswa. Sampai pemanfaatan barang yang sudah tidak terpakai seperti sampah botol-botol plastik kita ajak para orang tua supaya berswadaya menabung sampah dan kegiatan ini kita menamakan “bank botol” meruwat sampah, merawat bumi.
Aluna, siswa kelas IX mengaku sangat antusias dan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
“Senang bisa sekolah lagi, begitu masuk sekolah sudah banyak perubahan. Ada taman, sekolah rapi dan bersih juga gurunya asyik-asyik,” pungkasnya. (jo/way).