SERANG, (B1) – Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo berkunjung ke Universitas Serang Raya (UNSERA). Kunjungan untuk menghadiri kegiatan pengenalan kampus atau program pengenalan studi, tata tertib dan kegiatan kampus (P2S, Trategik), Kamis, (14/9/17).
P2S kali ini angkat tema ‘Meneguhkan Semangat Bhineka Tunggal Ika di Bawah Naungan NKRI dalam Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi’. Bahkan P2S yang di selenggarakan Unsera Kota Serang pada tahun ini turut di dihadiri oleh Panglima TNI, Jendral TNI Gatot Nurmantyo dan sekaligus membuka keberlangsungan P2S.
Rektor Unsera Kota Serang, Hamdan mengaku senang dengan kehadiran Panglima TNI itu, karena kehadiran Panglima TNI dapat membantu para mahasiswa baru untuk dapat mengenal dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan.
“Kami harap kegiatan pengenalan kampus ini, Jendral Nurmantyo bisa memberikan pelajaran lebih pada maba baru untuk memperkuat kesatuan dan persatuan dalam keberagaman bangsa. Bahkan demi mewujudkan keutuhan NKRI yang harmonis,” ujarnya dalam sambutan di hadapan 1.520 calon mahasiswa baru.
Untuk itu, dikatakan Hamdan, selain ditantang untuk punya keahlian khusus dalam belajar, para mahasiswa baru juga ke depan harus proaktif dalam menjaga kemajemukan bangsa Indonesia.
“Maka kami berharap para maba ini punya semangat tinggi dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi dan meneguhkan semangat bhineka tunggal ika,” ujarnya.
Sementara itu, Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo menyampaikan agar mahasiswa semangat dalam menjaga keutuhan NKRI. Sebab kedepan banyak tantangan yang harus dihadapi seperti kompetisi global saat ini.
“Maka dari itu dalam menghadapi tantangan global, kita jangan kalah dari bangsa lain. Jangan jadi bangsa yang kalah. Saya gak mau bangsa kita kalah dan dijajah lagi. Kita harus semangat mengisi kemerdekaan ini dengan menjaga dan meneguhkan keutuhan NKRI ini,” jelasnya dalam sambutannya.
Menurutnya, bangsa Indonesia ini bangsa yang istimewa, karena Indonesia punya banyak keberagaman suku dan budaya.
Tapi, masih dikatakan Jendral Gatot, ditengah kemajemukan bangsa ini, Indonesia masih rukun dan damai. Sementara bangsa lain yang sedikit suku dan budayanya, selalu dalam keributan.
“Tidak ada satupun negara Indonesia ini dengan kemajemukan yang ada di Indonesia ini. Bangsa lain aja bangga, maka kita juga harus bangga dengan keberagaman ini tapi masih damai warganya,” tandasnya. (Stevan).