SERANG, (B1) – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Serang menegaskan, masih khawatir dengan keadaan umat muslim Rohingya di Myanmar. Hal itu karena sampai saat ini kondusifitas di negara tersebut belum stabil secara komprehensif. Untuk itu, PMII Kota Serang kembali galang dana di sejumlah titik Jalan Protokol di Kota Serang, Kamis, 14 September 2017.
Pantauan di lokasi, selain galang dana dengan memohon ijin kepada pengendara untuk menyisihkan sebagian dari hartanya, puluhan mahasiswa melakukan orasi ilmiah dan akustik di Jalan Jendral Soedirman No 30 Ciceri Kota Serang. Uang yang terkumpul dari kegiatan tersebut dikirimkan langsung kepada pengungsi Rohingya melalui Pengurus Besar (PB) PMII.
“Agenda hari ini, membuktikan bahwa PMII masih peduli Rohingya, kita tidak bisa berbuat banyak selain berdoa dan memberikan bantuan sedikit materi. Insyallah ini sangat bermanfaat, kami ikhlas sampai panas panasan,” kata Sekretaris Umum PC PMII Kota Serang, Zaenal Alimin.
Ia menegaskan, perlakuan keji yang dilakukan tentara Myanmar menjadi duka mendalam bagi organisasinya. Ia menuturkan, kasus yang menimpa etnis Rohingya bukan masalah agama tetapi masalah lemahnya penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Kerajaan Myanmar.
“Kami sadar kasus ini tidak dapat dipisahkan dari kaum Islam dan kaum Budha, namun, masyarakat Indonesia juga jangan hanya melihat dari satu sisinya saja melainkan sisi lain, jangan sampai di adu domba oleh kelompok tertentu yang ‘menggoreng’ isu ini,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 pada PMII UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Hasbi Assidqi, menegaskan keikutsertaan puluhan mahasiswa PMII di jalanan bukan tanpa landasan. Menurutnya, sebelum melakukan penggalangan dana, pihaknya telah mengkaji mendalam peristiwa di Rhieke Myanmar tersebut.
“Kita ingin saudara kita hidup merdeka, hidup aman, nyaman dan tentram. Mereka diciptakan Tuhan, untuk menikmati hidup bukan menerima kepahitan kepahitan, saya sangat yakin semua agama tidak membenarkan adanya kekerasan,” tuturnya. (Arai).