SERANG, (B1) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Banten, Ahmad Basarah menyatakan, kader PDI Perjuangan bukan hanya dituntut menjadi nasionalis, tapi juga menjadi seorang Sukarnois.
Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada Pelatihan manajememen dan kesekretariatan partai di kantor DPD PDI Perjuangan, Ciracas, Kota Serang, Senin (4 September 2017).
“PDI Perjuangan adalah Sukarnoisme, dan Sukarnoisme adalah islam dan kebangsaan,” kata Basarah.
Ia mengatakan hal itu juga sejalan dengan tagline atau tema yang diangkat “Merajut Islam dan Kebangsaan Untuk Indonesia Raya” yang merupakan marwah dari Sukarnoisme, dimana islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Ia juga menghendaki kantor partai bukan hanya gedung yang hanya ramai saat agenda pemilu saja. Tetapi menjadi tempat pergerakan partai untuk rakyat saat tidak ada agenda pemilu.
“Kantor Partai adalah pusat bergerak, pusat dinamika partai sehingga didalamnya keluar marwah partai,” ujarnya.
Pada keaempatan itu pula, Basarah menyampaikan sejarah penyerangan kantor DPP PDI pada tahun 1966 serta Desukarnoisasi yang dilakukan oleh orde baru tang tidak menghendaki pemikiran-pemikiran Sukarno tumbuh.
Menurutnya setelah desukarnoisasi tugas dan fungsi kader PDIP adalah bagaimana memperkenalkan kembali ideologi Sukarno di tengah-tengah masyarakat. (arai).