CILEGON, (B1) – Anggota DPR RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, berjanji akan mengupayakan pengangkatan Brigadir Jenderal (Brigjen) Alm KH Syam’un sebagai Pahlawan Nasional.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Romi ini saat mengisi kuliah umum di Kampus Peradaban Islam Al-Khairiyah, Minggu (20/8/17) malam.
Untuk diketahui, alm Brigjen KH Syam’un adalah pendiri Perguruan Islam Al-Khairiyah di Citangkil Banten.
Beliau lahir pada 5 April 1894 dari pasangan taat beragama H Alwiyan dan Hj Hajar.
Brigjen KH Syam’un yang masih keturunan dari Ki Wasyid yang merupakan tokoh utama perjuangan masyarakat Cilegon saat melawan Pemerintah Kolonial Belanda pada Peristiwa Geger Tjilegon 1888.
Darah pejuang dari KH Wasyid sepertinya menurun kepada beliau, dimana Brigjen KH Syam’un juga merupakan pejuang yang ikut melawan kolonialisme ditanah Banten.
Bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), melalui wadah inilah KH Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang.
Keterlibatan KH Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian kini berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.
Dengan Pangkat terakhir Brigadir Jenderal (Brigjen), karier KH Syam’un di ketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945-1949.
Namun pada tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH Syam’un bergerilya dari Pandeglang sampai Anyer. Brigjen KH Syam’un meninggal pada tahun 1949, karena sakit saat memimpin gerilya dari hutan sekitar Kamasan Anyer.
Untuk itu, Romi menilai KH Syam’un pantas bila harus di usung menjadi Pahlawan Nasional dan dirinya pihaknya siap memberikan dukungan.
“Kami dari PPP memberikan dukungan penuh dan akan memperjuangkan KH Syam’un sebagai Pahlawan Nasional. Karena nilai-nilai yang telah ditunjukan oleh beliau dengan kecintaannya yang rela mengorbankan jiwa dan raga atas adanya Indonesia,” ujar Romi kepada awak media.
Selain itu, Romi menilai bahwa Al-Khairiyah sebagai warisan yang ditinggalkan Brigjen KH Syam’un adalah hal yang sangat nyata manfaatnya, yang mampu mengubah semangat menyala-nyala pada masa perang, menjadi semangat yang membara pada upaya mengkader dan mendidik anak bangsa dengan peninggalannya saat ini.
Lebih lanjut, meskipun usulan akan pengangkatan KH Syam’un sudah diajukan pada pemerintahan periode sebelumnya dengan telah diterimanya gelar ‘Bintang Mahaputra’ pada sosok KH Syam’un, serta atas kehadiran Presiden Jokowi di Al-Khairiyah belum lama ini, Romi yakin dan optimis upaya terkait mendorong diberikannya gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah bisa terealisasi.
“Walaupun membutuhkan proses, karena beliau sudah Bintang Mahaputera, akan lebih mudah sebenarnya untuk diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Karena itu akan kami instruksikan Fraksi PPP untuk memperjuangkan ini di Kementerian Sosial RI dan Dewan Gelar Tanda dan Jasa Kepangkatan. Apalagi Pak Jokowi sudah mendatangi Al-Khairiyah pada Muktamar kemarin. Saya kira akan lebih mudah bagi kita mengusulkan KH Syam’un sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Romi.
Sementara itu, Ali Mujahidin selaku Ketua Umum PB Al Khairiyah sekaligus cucu dari mendiang Brigjen KH Syam’un, saat dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat dan masyarakat Banten.
“Saya kan cucu nya, masa saya yang ngomong. Ya saya serahkan kepada pemerintah dan masyarakat saja itumah,” ujar Mumu singkat. (Baehaqi Rizal).