CILEGON, (B1) – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mulai melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan qurban disetiap lapak yang ada di Kota Cilegon. Hal itu untuk mengetahui apakah hewan yang dijual bebas dari penyakit.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKPP Cilegon, Lira Yulianti mengatakan agenda pemantauan ini akan dilakukan dalam sepuluh hari kedepan dan akan berakhir pada tanggal 31 Agustus besok atau H-1 Idhul Adha 1438 H.
Lira menjelaskan adapun penyakit yang perlu di waspadai pada hewan qurban yaitu cacing, mata dan kudis (antraks), meski dalam hal ini penyebaran penyakit antraks sendiri di Cilegon masih belum di temukan yang menjangkit pada hewan.
“Dalam pemeriksaan ini untuk mengetahui hewan qurban apakah ada penyakitnya, jenis dan jumlahnya, dan kegiatan ini sudah rutin setiap tahunnya ,” ujarnya. Senin, (21/08/17).
Lanjut Lira mengungkapkan bahwa pada tahun lalu terdapat 79 lapak se Kota Cilegon hanya ditemui penyakit seperti mata, cacing dan kudis. Namun untuk sekarang belum diketahui jumlah lapak dan jumlah hewan yang terjangkit penyakit. Selain itu dalam pemeriksaan ini untuk mencegah terjadinya penyakit zionosis yang dapat menular pada manusia.
“Untuk tahun lalu kebanyakan yang ditemukan adalah penyakit mata dan untuk sekarang belum ditemukan karena baru mulai pemeriksaan dan berdasarkan data tahun lalu kita jadikan acuan,” terangnya.
Selain itu, Kebanyakan hewan qurban berasal dari Lampung, Pandeglang, Bogor dan sekitarnya namun untuk titik rawan hewan qurban berpenyakit antraks terdapat di daerah seperti bogor, sukabumi dan sekitarnya.
“Kalau daerah lampung bisa di pastikan aman, tapi kalau Bogor, Sukabumi dan sekitarnya kita lakukan pensortiran terlebih dahulu untuk mencegah penularan antraks,” pungkasnya. (Syarief).