SERANG, (B1) – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Provinsi Banten terus berupaya memperkuat ideologi Ahlusunah Waljamaah (Aswaja). Upaya itu dilakukan dengan menggelar Pelatihan Kader Penggerak NU yang akan dilaksanakan besok, Kamis, (17/8/17).
Hal itu juga bertujuan menangkal paham paham radikal dan bergabungnya masyarakat kepada Organisasi Masyarakat (Ormas) berpaham ekstrim yang sudah banyak ditemukan di Provinsi Banten.
Koordinator Pelatihan Kader Penggerak NU, Hubab Nafi’ Nu’mam mengatakan NU sebagai pendiri bangsa memiliki tanggung jawab lebih menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, kegiatan pelatihan untuk memperkuat konsolidasi organisasi dari pengurus wilayah sampai dengan pengurus anak ranting di Pedesaan. Dorongan menyelenggarkan agenda tersebut, ujar dia, karena masih banyak Ormas radikal yang mengancam NKRI. Itu juga menjadi keprihatinan ulama sepuh NU yang tersebar di seluruh daerah Provinsi Banten.
“Maka kita harus ada pendidikan kader Yang militan, tanggung jawab, profesional, amanah dan berakhlakul karimah. Yang siap mengabdi untuk agama dan bangsa,” katanya saat diwawancarai di Gedung PW NU Banten di Kemang Kota Serang, Kamis (17/8/17).
Ia menuturkan, pihaknya juga menggandeng TNI dan Polda untuk menjadi instruktur pada kegiatan tersebut. Peserta yang merupakan warga nahdliyin dari berbagai daerah itu akan diberikan penguatan bagaimana mempertahankan bangsa dan negara dari berbagai ancaman.
“Kita ingin kekuatan NU ini sampe ke akar rumput, kalau jaringannya kuat di bawah tidak akan terancam ideologinya,” ujarnya.
Kemudian, selain penguatan ideologi, pihak PW NU akan memberikan pelatihan mengenai penguatan kemandirian ekonomi pribadi dan organisasi.
“Karena masyarakat umat yang ikut trans nasional sebagian karena ekonominya lemah. Kemandirian ekonomi adalah suatu pondasi dan benteng yang kuat bagi ideologi,” ucapnya.
Ia berharap, pasca dilakukannya pelatihan itu maka warga nahdljyin bisa mampu berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian rumah tangganya.
“Saat ini kan kapitalsme sedang menguasai Indonesia, ekonomi global. Kita lagi dijajah, kita prihatin ekonomi kita dikuasai oleh kaum kapitalis barat Kita utamakan salah satu tindak lanjut kegiatan ini akan memperdayakan masyarakat misalnya dengan mendirikan BMT (Baitul Mal Wa Tamwil), NU Mart, Swalayan, tetapi tidak mematikan pasar tradisional,” tuturnya. (Arai).