SERANG, (B1) – Wakil Walikota Serang Sulhi Choir meminta kepada semua yang terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang untuk mempercepat proses pembangun fisiknya. Hal itu karena target RSUD itu harus selesai akhir tahun 2017 ini.
Kendati demikian, dia merasa optimis pembangunan itu akan rampung akhir 2017. Ia menuturkan, pembangunan yang masuk pada program pemerintah tersebut harus sesuai dengan target. Agar segera dirasakan oleh ribuan masyarakat Kota Serang.
“Kalau Rumah sakit itu kan program pemerintah nanti yang memfasilitasi Dinkeslah, itu kira kira. Dinkes itu yang membina Rumah sakit. Harus selesai kan namanya juga program, harus selesai lah,” kata Sulhi seusai menghadiri kegiatan P2TP2A Kota Serang di Gedung PKPRI di Rau Kota Serang, Selasa (14/8/17).
Ia menegaskan sampai saat ini pembangunan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Ia merasa optimis semuanya bisa tersesaikan dengan baik.
“Sekarangkan lagi dibangun belum, selesai, akhir tahun ini rampung,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan, Toyalis, mengatakan sejauh ini persentase perkembangan RSUD baru mencapai 35 persen. Meski angka persentasenya masih jauh, dirinya sangat yakin awal tahun 2018 mendatang RSUD Kota Serang bisa digunakan oleh masyarakat.
“Kalau dari fisiknya sudah 35 persen, insyallah akhir tahun selesai. Kita sedang membahas oprasionalnya, pendanaannya, aturan untuk oprasionalnya sedang kita bahas dengan tim dari Pemda,” kata Toyalis, belum lama ini.
Ia menuturkan, kendala yang masih menjadi bahan pembahasan di Pemerintah Kota (Pemkot) Serang adalah mengenai dana yang terbatas dan tenaga professional atau Sumber Daya Manusia (SDM) nya. “Kendalanya banyak, membuat rumah sakit kan tidak mudah, butuh sarananya, sarannya tidak mudah, tenaganya lumayan besar karena kita tidak ada tenaganya, dananya lumayan besar juga, sedangkan pendanaannya juga terbatas. Mudah-mudahan dengan keterbatasan ini rumah sakit tetap bisa dibangun,” ungkapnya.
Ia mengaku masih kesulitan mengajak dokter untuk bergabung dengan Dinkes, menurutnya, mayoritas tenaga kesehatan seperti dokter memilih bekerja di swasta dibanding di instansi pemerintah. “Kalau jadi PNS kan gaji sebulan Rp3 juta, sedangkan di swasta sehai aja bisa satu juta dua juta, makannya mereka lebih tertarik ke swasta,” tuturnya. Berdasarkan informasi, pihak Pemkot Serang telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 50 miliar untuk membangun RSUD Kota Serang tersebut.
Pendirian rumah sakit ini kata Jaman, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Serang. Untuk tahap awal RSUD Kota Serang akan bertaraf tipe C. Rumah sakit jenis ini mampu melayani pasien sebanyak 50-100 orang, yang disesuaikan dengan jumlah tempat tidur.
Setelah itu, nanti akan bertahap tipe rumah sakit dinaikkan ke level yang lebih tinggi. Sedangkan lokasi RSUD Kota Serang berada di Kelurahan Penancangan, berdekatan dengan kantor UPT Pemadam Kebakaran Kota Serang. Rumah sakit akan dibangun di atas tanah bengkok milik Pemkot Serang, sehingga tidak perlu ada pembebasan lahan lagi. Kemudian, lahan yang diperlukan untuk pembangunan rumah sakit adalah 20-30 meter. (Arai).