CILEGON, (B1) – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon serius dalam komitmen penanganan pada fakir miskin dengan memberikan program-program bantuan sosial kepada masyarakat.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Walikota Cilegon TB Iman Ariyadi mengatakan bahwa penanganan fakir miskin perlu dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah bahkan masyarakat.
“Melalui program penanganan fakir miskin, ini adalah adalah bentuk komitmen dan kepedulian Pemkot Cilegon dalam mengemban undang-undang yaitu mempercepat peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pelayanan social, pengembangan potensi diri, pemberdayaan, pemberian bantuan stimulant, penyedian pelayanan perumahan, kesehatan dan pendidikan, penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha serta peningkatan peran serta masyarakat,” katanya saat sambutan dalam acara launching program penanganan dan pemberdayaan fakir miskin tahun 2017 di halaman depan Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Selasa (15/8/17).
Iman menjelaskan bahwa pihaknya akan menggulirkan berbagai macam program penanganan tersebut, baik itu bersifat preventif maupun represif. Sasarannya perseorangan dan kelompok. Salah satunya program jaminan Sosial Cilegon Mandiri (JSCM) dengan target realisasi anggaran sebanyak Rp.2,5 milyar yang akan disalurkan secara bertahap kepada 2.500 keluarga penerima manfaat.
“Program ini bersyarat, jadi tidak sembarangan orang. Kriterianya mulai dari Ibu hamil, anak umur 5-18 tahun, anggota keluarga dengan disabilitas berat hingga lanjut usia terlantar,” jelasnya.
Selain program JSCM, Iman mengatakan, pihaknya juga menggulirkan program lainnya, seperti program bantuan perlengkapan sekolah yang akan diserahkan kepada anak usia sekolah yang berada dalam lembaga kesejahteraan social anak (LKSA). Kemudian Juga Program rehabilitas sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH).
“Bantuan yang diberikan kepada LKSA akan disalurkan kepada 250 anak dalam sebelas LKSA. Dan RS-RTLH akan diberikan kepada 150 keluarga dengan anggaran Rp. 2,25 milyar,” ujarnya.
Iman berharap dalam menjalankan program tersebut perlu adanya konsistensi yang berkelanjutan, kemudian juga upaya pemahaman dan pendalaman terhadap regulasi dengan memperhatikan koridor hokum yang berlaku. “Saya harap penerima bantuan memiliki semangat untuk selalu berusaha mengembangkan potensinya dan tekad serta kemauan untuk berubah menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna sehingga peningkatan kesejahteraan dapat tercapai secara mandiri,” harapnya.
Sementara itu, Lurah Bagendung, Kecamatan Cilegon Safiudin mengaku bahwa wilayahnya tersebut merupakan salah satu wilayah yang angka keluarga penerima manfaatnya cukup besar. Dia berharap dengan adanya program penangan fakir miskin tersebut angka tersebut dapat menurut seiring berjalannya program itu.
“Di Kota Cilegon angka rumah 8 sasaran (RTS) wilayah kami paling tingga, ada sekitar 294 orang. Itu termasuk data yang baru dari tahun 2016, semoga angka itu angka terus terun,” harapnya. (Syarif).