Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BANTEN RAYAUncategorized

HUT ke 10 Kota Serang, Diwarnai Demo Mahasiswa

85
×

HUT ke 10 Kota Serang, Diwarnai Demo Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
SERANG, (B1) – Puluhan mahasiswa yang tergabung di sejumlah organisasi mahasiswa di Kota Serang, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Kamis (10/8/17).
Meski tidak masuk agenda HUT, namun aksi berhasil hadir ditengah-tengah agenda rapat paripurna istimewa DPRD Kota Serang.
Mahasiswa dari berbagai organisasi seperti HMI, PMII, GMNI, KAMMI dan Hamas menilai, Pemerintah Kota Serang sudah gagal dalam mensejahterakan masyarakat Kota Serang.  Koordinator Lapangan, Ahmad Kosasih mengatakan, sepuluh tahun sudah Kota Serang berdiri, namun hingga saat ini pemerintah belum bisa mendorong potensi perekonomian masyarakat dan menjamin kesejahteraan rakyatnya.
“Kenyataan ini harus menjadi fokus pemerintah dalam rangka menjadikan masyarakat Kota Serang sejahtera sesuai tagline kota Serang Madani. Sekarang ini yang kami lihat, dari tahun ke tahun APBD yang disahkan oleh DPRD tidak mencapai target, tahun 2016 lalu pemkot targetkan postur APBD hampir mencapai 1,2 triliun, jumlah tersebut tetap saja tidak terpenuhi,” ujar Kosasih yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Hamas.
Pihaknya menilai, ketidakseriusan Pemkot dalam melakukan penataan Kota salah satunya adalah masih mangkraknya relokasi pasar Rau, ditambah menjamurnya parker ilegal di sejumlah tempat di Kota Serang.
“Hal inilah yang menjadi tuntutan masyarakat, sehingga harapan untuk menjadikan ibukota Provinsi Banten ini sebagai kota yang maju dan berkembang tidak hanya sebatas wacana. Dampak saat ini pasar masih semerawut, seperti pasar Rau, pasar Taman Sari, kemudian banyak tempat parkir ilegal, yang membuat PAD (pendapatan asli daerah) Kota Serang tidak berubah signifikan,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini Kota Serang banyak melakukan acara seremonial tanpa ada realisasi yang konkrit.
“Masalah angka kemiskinan yang bertambah, pendidikan, kesehatan termasuk gizi  buruk belum juga ada penekanan dari pemerintah, dan masih banyak persoalan yang harus disikapi, seperti Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang masih tinggi di Kecamatan Kasemen dan Curug,” tandasnya. (Stevan).
Example 300250
Example 120x600
Script № 11301 bantensatu.co - PC 3x2 Mob 2x3 after post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *