SERANG, (B1) – Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang, berharap semua kandidat bakal calon Wali Kota Serang periode 2018-2023, dapat membaca dan memahami kitab suci umat Islam, Al-Qur’an. Sehingga nantinya dapat menjadikan Kota Serang sebagai kota yang Madani dan peduli degan pendidikan Pondok Pesantren.
Selain itu, dengan Bacalon yang bisa membaca dan memahami Al Quran diharapkan akan lebih muncul kultur religi yang melekat pada Kota Serang.
“Kota Serang kan ada madaninya, Ponpes ada 144, ya minimal pemimpin harus bisa baca Al-Qur’an jangan sampe Bismillah aja acak-acakan,” demikian kata Hidayatullah Ketua FSPP Kota Serang, saat menghadiri sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang, di salah satu rumah makan Kota Serang, Rabu (9/8/17).
Dikatakan, memmbaca dan memahami Al-Qur’an sudah menjadi kearifan lokal Kota Serang, yang rata-rata masyarakatnya beragama islam dan memiliki banyak pondok pesantren. Alasan tersebut menjadi tolak ukur pemimpin yang religius.
Selanjutnya, tokoh agama di salah satu kecamatan di Kota Serang tersebut berharap Wali Kota yang kelak terpilih mampu memperhatikan pendidikan agama seperti pembelajaran di Pondok Pesantren.
Menurutnya, semua lembaga pendidikan harus menjamin kualitas sumber daya manusianya termasuk sarana dan prasarana.
“Cita cita memiliki pemimpin yang baik jujur serta amanah bisa menjadi sulit bila masyarakatnya dalam memilih pemimpin masih terkotori dengan politik uang. Masalahnya masyarakat kita masih punya pikiran wani piro kalau dibayar memilih kalau gak di bayar gak milih semua,” katanya.
Sementara itu, pihak KPU Kota Serang menargetkan 70 persen partisipasi pemilih dalam pilkada Kota Serang 2018 mendatang. Hal itu menyusul partisipasi pemilih di Kota Serang yang selalu rendah dan tidak mencapai target nasional. Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin, mengatakan sosialisasi tatap muka bersama masyarakat itu merupakan langkah KPU dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih Kota Serang.
“Kami mengundang para tokoh masyarakat yang sangat berperan penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih, Kami menargetkan 70 persen,” ungkapnya.
Target 70 persen tersebut ujar Heri, dilihat dari tingkat partisipasi pilkada Kota Serang 2013 lalu yang mencapai 68 persen dan Pilgub Banten 2017 lalu yang hanya meraih 62 persen. Tentu penurunan tersebut menjadi motivasi tersendiri di KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
“Pemilihan anggota DPR atau Presiden, pemilihan kepala daerah selalu dalam posisi yang tidak tinggi tingkat partisipasi pada pilgub hanya 62 persen jauh dari target naisonal 77 persen. Maka ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi,” ujarnya. (Abdulrohman).