Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BANTEN RAYAUncategorized

Cegah Radikalisme, Polres Cilegon Lakukan Sosialisasi

80
×

Cegah Radikalisme, Polres Cilegon Lakukan Sosialisasi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
CILEGON, (B1) – Adanya potensi faham radikalisme di Kota Cilegon yang menyerang generasi muda khususnya para pelajar, mahasiswa dan juga para usia remaja, membuat pihak Kepolisian dari Polres Cilegon menggelar acara sosialisasi Faham Anti Radikalisme yang bertempat di Aula Polres Cilegon, Kamis (3/8/17).
Kegiatan tersebut bertujuan agar para generasi muda dan masyarakat Cilegon mengerti dengan bahaya radikalisme itu.
Adapun narasumber yang hadir pada kesempatan itu mulai dari Mabes Polri, Tokoh Agama dan Akademisi.
Kapolres Cilegon AKBP Romdhon Natakusuma mengungkapkan ada potensi masuknya faham tersebut menjadikan skala prioritas pihaknya untuk mencegah jangan sampai generasi muda menjadi sasaran oleh kelompok paham radikalisme.
Selain itu, untuk memberikan pemahaman terkait apa itu radikalisme bentuknya seperti apa kemudian faktor faktor yang menolak adanya faham radikalisme. “Ini kegiatan dari yang diprakrasai oleh Polres Cilegon yang mengundang berbagai narasumber serta Turut mengundang dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari ormas, OKP mahasiswa, pemuda, sekolah, buruh dan mitra Polri,” ujarnya.
Dijelaskannya, berbagai regulasi baik undang undang dan peraturan serta sanksi pidana pun ada. Sebab, radikalisme suatu paham lebih kepada kekerasan yang dilarang oleh agama dan konstitusi negara.
“Untuk adanya kelompok radikalisme belum ada namun potensinya ada. Untuk itu kami berusaha mencegah semua sehingga tidak terjadi di kota cilegon dengan menggedepankan seluruh masyarakat supaya ikut menyampaikan hasil sosialisasi kepada keluarganya,” tambahnya.
Adapun upaya lain yang dilakukan, lanjut Romdhon, yaitu dengan cara pembinaan hukum kepada masyarakat melalui forum forum pertemuan baik itu di balai desa, kelurahan, forum-forum rapat firmal ataupun forum lainnya yang tidak resmi.
“Berbagai pasal ada yang 5 tahun ada juga di bawah lima tahun. Mudah mudahan tidak ada di tingkat smp namun ada potensi ke arah situ, sebab masa smp itu tingkat keingin tahuannya tinggi dan mudah terpengaruh karena masih labil,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNCU), Hifdullah mengatakan penyebab adanya faham radikalisme didasari kurang fahamnya dalam memaknai al-quran dan hadist, mereka mengartikan tidak secara menyeluruh. Jika seseorang sudah menguasai makna Al-Qur’an sesuai dengan tafsir-tafsir yang sudah populer, tidak akan muncul paham radikalisme ini.
“Karena kesalahan tafsir yang parsial yang diartikan secara terpotong-potong menurut untuk pembenaran keinginanya agar sesuai dengan tujuannya sehingga muncul lah paham radikalisme itu,” ujarnya.
Untuk itu dirinya menghimbau kepada seluruh khotib khotib untuk tidak menyuarakan isi khutbah yang keras, yang menentang pemerintah. Jadi dari isi materi khutbah yang disampaikan pada setiap pengajian-pengajian tidak bermutan untuk mendorong keranah kekerasan.
“Yakin untuk setiap pengajian di Kota Cilegon hampir tidak ada yang berbau radikal di jamin 100 persen terkecuali yang disampaikan oleh para khotib pendatang baru, bahkan di setiap sekolah-sekolah pengajarannya sudah baik seperti akidah akhlaq, quran hadist dan sebagainya.” terangnya. (Syarief).
Example 300250
Example 120x600
Script № 11301 bantensatu.co - PC 3x2 Mob 2x3 after post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *