TANGERANG, SOETTA, (B1) – Indonesia Air Traffic Controles Association (IATCA) menolak, penggunaan landasan di bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga 84 pesawat perhari. Menurutnya penggunaan landasan yang wajar adalah 76 pesawat perhari.
Demikian terungkap saat press release oleh IATCA, Rabu, (26/7/17). Hal itu sebagai bentuk penolakan terhadap pemaksaan penggunaan landasan bandara oleh Air Traffic Control (ATC) bandara Soekarno-Hatta hingga 84 pesawat perhari.
“sesuai dengan keputusan menteri, bandara Soekarno-Hatta hanya boleh dipakai untuk 76 pesawat perharinya. Hal ini mengacu pada skema tiga menit satu pesawat yang take off dan lending” ujar Andri Budi Sitomurang, wakil ketua 1 IATCA.
Andri melanjutkan, jika dipaksakan dengan pola 84 perhari waktu aman mendarat dan terbang akan berkurang. Hal ini tentunya akan membahayakan pesawat yang berada di Bandara Soeakrno-Hatta.
“Kami sangat berharap mendapat perhatian dari kementrian perhubungan terkait dengan hal ini. Karena kami sudah mengadu kepada Airnav namun tidak mendapatkan tanggapan dan kami sangat berharap kepada pemerintah agar dapat mengembalikan pola 76 perhari perlandasan agar tidak terjadi potensi yang dapat mengakibatkan kecelakaan”imbuhnya.
Bandara Soekarno-Hatta adalah salah satu bandara tersibuk di Asean. Karena aktifitas pesawat bisa mencapai 1200 pesawat perhari.
“Jauh jika dibandingkan dengan bandara Changi yang hanya mencapai 1000 pesawat perhari,” tukasnya. (candra).