TANGERANG, (B1) – Festival Cisadane 2017 menampilkan pertunjukan Wayang Golek, seni wayang yang dinanti masyarakat.
Gema Wirahma adalah salah satu sanggar yang masih memegang budaya leluhur dari generasi ke generasi. Sanggar yang dipimpin Mustaya, kali ini dengan lakon Hanoman Duta, Minggu, (23/07/17) dini hari.
Lakon Hanoman Duta, menceritakan kisah diutusnya Anoman ke Alengka untuk mengambil Dewi Shinta dari tangan Rahwana. Sebagai seorang pembawa pesan Anoman dibekali cincin oleh Sri Rama sebagai bukti jika ia benar-benar utusan Rama.
Namun keinginan Anoman untuk memboyong Dewi Shinta gagal setelah Dewi Shinta meminta Sri Rama merebutnya dari tangan Rahwana dengan cara ksatria bukan dengan cara sembunyi2 dengan mengirimkan utusan untuk menculiknya. Permintaan yang patriotis meskipun tentu saja akan menimbulkan efek kerusakan yang sangat hebat karena akan mengorbankan ribuan rakyat dan prajurit dari kedua belah pihak.
Anoman sendiri setelah mendapat sabda dari Dewi Shinta, bukannya langsung pulang malah memiliki agenda sendiri yaitu mengacau di negeri Alengka, membunuh para pasukan Alengka dan akhirnya berhasil ditangkap oleh Indrajit. Anoman ditangkap dan dihadapkan pada Rahwana.
Di dalam pengadilan Alengka Anoman mendapat pembelaan dari Wibisana karena ia hanya seorang duta sehingga hanya dikenai hukuman dibakar ekornya. Padahal jika Wibisana lebih teliti jelas berbeda sikap seorang duta dengan seorang perusuh, dan sikap Anoman itu adalah sikap seorang perusuh. Iapun dibakar, setelah dibakar Anoman melepaskan diri dari senjata Indrajit dan membalasnya dengan membakar negeri Alengka.
Pertunjukan Wayang Golek yang dimainkan oleh Ki Dalang Agus Baskara mendapat respon baik terbukti dengan masyarakat yang melihat pertunjukan tersebut dari seluruh kalangan baik anak muda maupun orang tua yang sengaja membawa anak istri nya untuk melihat suatu pertunjukan yang sudah mulai jarang ditemui.
“Bagus semoga ini menjadi ciri khas Kota Tangerang, dan menjadi edukasi untuk anak muda khusus nya Tangerang” Boddy (24) warga Sukasari.
Ion (34) salah satu peserta didik sanggar Gema Wirahma mengatakan, untuk kedepannya saya berharap budaya ini dapat dilestarikan untuk menjaga kearifan lokal dan ini dapat dikembangkan agar anak muda dapat memahami dengan budanya sendiri.
Pementasan yang berlangsung selama lima jam itu membuat malam di Festival Cisadane menjadi semakin menarik untuk dilihat.
(Candra).