SERANG, (B1) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Wilayah Banten, menggelar acara Kopi Darat (Kopdar), Minggu (23/7/17) di Aula salah satu rumah makan di Kota Serang.
Acara Kopdar yang digelar dalam rangka memperkokoh solidaritas anggota PSI tersebut dihadiri Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie, didampingi Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka.
Selain untuk memperkokoh solidaritas antar anggota atau kader PSI, acara Kopdar juga digelar untuk membahas kesiapan PSI dalam menghadapi proses verifikasi KPU (Komisi Pemilihan Umum) agar PSI dapat lolos menjadi Partai peserta di Pemilu 2019 mendatang.
“Tujuan dari digelarnya kopdar ini dalam rangka mempersiapkan verifikasi kpu. Meskipun syarat yang ditentukan kpu sebenarnya sudah terpenuhi oleh PSI, namun dalam hal ini kami sepenuhnya akan memaksimalkan segala hal yang bisa kami kembangkan. Dari persyaratan yang ditentukan oleh KPU, PSI sudah mampu mencapai 80 persen untuk jumlah DPC dan 100 persen untuk jumlah DPD. Ini tentu sudah lebih dari cukup, dimana KPU hanya memberikan persyaratan sebesar 50 persen saja,” ungkap Sekretaris DPW PSI Banten, Budi Hartono kepada Bantensatu.
Ia menambahkan, selain mempersiapkan proses verifikasi KPU, dalam Kopdar PSI juga akan dipaparkan mengenai rumusan ataupun kriteria mengenai Calon Legislatif (Caleg) di 2019 yang akan diusung oleh PSI.
“Untuk Banten sendiri targetnya sudah terpenuhi, mulai dari DPD hingga DPC. Dari 7.800 anggota yang ditargetkan alhamdulillah Banten sudah mencapai 9.101 anggota,” jelasnya.
Kehadiran PSI dikatakan Budi, jelas berbeda dengan partai-partai yang ada sebelumnya.
Dimana para kader PSI secara keseluruhan merupakan generasi muda bangsa yang sebelumnya belum pernah terjun atau tercatat sebagai anggota partai politik lainnya.
“Kehadiran PSI diharapkan dapat menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar dan mengenal politik. Tentu yang diberikan di PSI merupakan pembelajaran politik yang baik dan sesuai dengan fungsi politik itu sendiri sehingga dengan hadirnya PSI diharapkan bisa merubah paradigma politik yang dinilai kurang baik atau negatif menjadi baik,” terangnya.
“Inilah yang membedakan PSI dengan partai lain, dimana PSI hadir dengan membawa visi misi menebar kebajikan, memperkokoh solidaritas dan mengawal keberagaman untuk dapat menciptakan kondisi perpolitikan yang sehat dan lebih baik,” sambungnya.
Disinggung mengenai Pemilihan Kepala Daerah yang tengah berlangsung di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, Budi menyatakan siap mendukung siapa saja yang maju asalkan sesuai dengan visi misi PSI dan hal tersebut sudah diserahkan kepada DPD di Kabupaten/Kota masing-masing.
“Untuk Pilkada yang digelar di empat Kabupaten/Kota di Banten semuanya sudah kita rumuskan dan siapapun calonnya selama sesuai dengan DNA atau trilogi PSI, kami siap mendukung. Harapan kami tentunya PSI bisa lolos menjadi peserta pemilu, membawa anak-anak muda dan menjadi partai pembeda dengan partai yang lain,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyambut baik proses verifikasi yang dilakukan KPU.
Pihaknya optimis PSI dapat lolos dan untuk Banten sendiri saat ini merupakan salah satu wilayah yang sudah cukup untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan KPU dan merupakan yang terbaik se-Indonesia.
“Banten merupakan yang pertama kali siap se-Indonesia. Secara keseluruhan persyaratan yang diminta KPU sudah beres semua dan pertemuan hari ini sebelum menghadapi apa yang akan dihadapi saat verifikasi, kita terlebih dahulu melakukan ujian secara internal,” tandasnya.
Pihaknya juga meminta kepada KPU dalam melakukan verifikasi agar dapat bertindak adil, tidak hanya kepada partai baru seperti PSI, KPU juga diharapkan bisa melakukan proses verifikasi terhadap partai-partai lama yang sudah ada sebelumnya.
“PSI sudah mengerjakan bagiannya sejak tiga tahun yang lalu untuk memenuhi semua syarat yang maha sulitnya itu yang ditetapkan oleh teman-teman di DPR. Untuk itu menyikapi hal ini, kami meminta keadilan agar semua partai baik baru ataupun lama harusnya juga di verifikasi kembali oleh KPU, mengingat dalam kurun waktu lima tahun yang lalu ada pemekaran wilayah Kabupaten Kota, ada perubahan susunan kepengurusan. Mungkin anggotanya juga ada yang sudah pindah tempat tinggal atau mohon maaf mungkin orangnya sudah tidak ada (meninggal dunia). Bahkan di partai lama cabang-cabang yang tadinya ada, sekarang sudah tidak aktif lagi, bahkan juga ada partai yang sudah pecah sehingga data partai lama lima tahun yang lalu sudah tidak valid lagi. Maka dari itu kalau saat ini temen-teman di DPR mengatakan bahwa partai lama tidak perlu di verifikasi lagi, seharusnya bisa mempertimbangkan beberapa hal yang kami sebutkan tadi,” pungkasnya. (Baehaqi Rizal).