CILEGON, (B1) – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Cilegon beberapa waktu lalu memberangkatkan puluhan seniman dan budayawan asal Kota Cilegon ke Kota Malang, Jawa Timur.
Seniman dan budayawan yang dikirim dalam rangka memeriahkan rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2017 tersebut terdiri dari para pendekar dari berbagai macam peguron atau perguruan pencak silat dan pemusik juga para penari dari Sanggar Puspa Arum (SPA) Kota Cilegon.
Seluruh rombongan atau tim kesenian dari seluruh Kota di Indonesia antusias mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari pawai budaya hingga acara pentas seni budaya tak terkecuali rombongan tim kesenian Kota Cilegon.
Didampingi Asisten Sekretaris Daerah (Asda) 1 Kota Cilegon Taufiqurrohman, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintahan Kota Cilegon Erwin Harahap dan Staf Ahli Bidang Pembangunan Yahya Bae, Kepala Inspektorat Kota Cilegon Epud Saefudin, Kepala Disparbud Kota Cilegon Heri Mardiana beserta Sekretaris Disparbud Kota Cilegon As’ad Sukri dan seluruh jajaran, rombongan kesenian Kota Cilegon tampil didepan panggung kehormatan dengan arak-arakan pengantin khas Cilegon, atraksi debus dan belasan kostum Cilegon Ethnic Carnival (CEC), dilanjutkan dengan penyerahan alat musik terompet kepada Walikota Malang M Anton, untuk disimpan di Museum Alat Musik Indonesia di Kota Malang.
Usai mengikuti agenda pawai budaya, tim kesenian Kota Cilegon tampil memukau keesokan harinya, Kamis (21/7/17) di panggung kesenian Indonesia City Expo 2017, dengan menampilkan tari Ngebatik, atraksi seni beladiri Debus Banten dan tari Kembang Pence.
Sebelum dimulainya penampilan dari tim kesenian Kota Cilegon, para pengunjung di area Indonesia City Expo (ICE) 2017 terlihat sepi dan terkesan biasa saja.
Namun begitu tim kesenian Kota Cilegon tampil, satu persatu pengunjung di area ICE terlihat memadati arena dan antusias menyaksikan pertunjukan.
Lewat penampilan Tari Ngebatik dari kawan-kawan SPA, yang memaparkan bahwasanya batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah menjadi word intingable heritage, seolah-olah membuat acara ICE 2017 baru saja dibuka.
“Tari ngebatik menggambarkan aktifitas ngebatik ‘nong-nong’ cilegon yang anggun dan cantik, namun tetap energik sehingga membuat Indonesia yang kaya budaya semakin mempesona dimata dunia,” tutur Hendrik Arum pimpinan SPA.
Para pengunjung semakin terpukau dengan penampilan atraksi Debus yang dibawakan oleh kawan-kawan pendekar pimpinan Abah Jamhari Sakti yang merupakan Ketua HPPB sekaligus pembuat senjata tradisional Golok Cilegon.
Pengunjung berbondong-bondong masuk kedalam area pameran dan antusias menyaksikan penampilan debus dengan mengitari seluruh area panggung.
“Debus merupakan kesenian beladiri yang mempertunjukkan kemampuan manusia yang luar biasa. Mulai dari kebal senjata, kebal air keras dan ada kekuatan dari olah ketangkasan. Pada awalnya seni bela diri ini digunakan untuk melawan penjajah. Namun dalam perkembangannya, seni debus banyak dipertontonkan untuk acara budaya dan debus merupakan kesenian yang berkembang di cilegon hingga saat ini, dan terus dilestarikan,” ujar Kepala Bidang Seni Budaya Disparbud Kota Cilegon, Tini Suswatini.
Penampilan debus dari tim kesenian Kota Cilegon mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari seluruh pengunjung yang hadir di area pameran.
“Alhamdulillah berkat do’a dari semuanya dan atas kuasa Allah SWT, penampilan kesenian debus dari Kota Cilegon bisa berjalan lancar dan mendapatkan perhatian yang luar biasa dari para penonton. Mereka terlihat antusias dan berbondong-bondong memenuhi panggung pertunjukan walaupun ngeri-ngeri sedap melihatnya. Atraksi yang ditampilkan tadi ada tusuk lidah, es lilin atau memasukkan besi panas kedalam mulut dan ditempelkan ke lidah, paku banten, air keras dan atraksi lainnya yang disarankan tidak ditiru dirumah tanpa pendampingan dari ahlinya,” jelas Hasan Basri salah satu pendekar Cilegon.
Di akhir penampilan, tim kesenian Kota Cilegon menampilkan tari rampak Kembang Pence yang merupakan tari kreasi pengembangan dari gerak dasar silat bandrong yang merupakan kesenian tradisi khas Cilegon.
Silat ini terkenal dengan jurus mautnya dan ditarikan secara rampak dengan mengkolaborasikan musik patingtung dan terompet Cilegon terciptalah tari rampak kembang pence. (Baehaqi Rizal).