TANGERANG, (B1) – Ledakan tabung gas balon yang terjadi di SMK Bina Insani, membuat Orang Tua dan keluarga Korban khawatir dengan kondisi anak mereka. Terlebih kejadian ledakan tersebut tepat berada didepan Sekolah SMK Bina Insani Pinang, Kota Tangerang, hingga tujuh murid masih dirawat Intensif.
Joen, (52), salah satu wali murid mengaku, Ia memilih menyekolahkan anaknya di Sekolah SMK Bina Insani karena jarak dari sekolah dan rumahnya cukup terbilang dekat. Joen mengaku kaget dengan kabar yang menimpa anaknya sebagai korban ledakan gas balon.
“kaget Dan khawatir mendengar kejadian tadi pagi,” ujarnya Rabu, (19/7/17) sore.
Aulyani adalah ibunda dari siswi Iin indriani, berharap anaknya dapat dapat sembuh dengan cepat dan dapat kembali beraktifitas seperti biasanya,. uka Iin Indriati lumayan membuat sang ibunda khawatir.
“Anak saya mengatakan untuk tidak khawatir pada nya namun sebagai ibu hati saya tidak sanggup melihat anak saya sebagai korban, terlebih saat dijahit iin hanya sanggup berbicara sakit bu sakit” ujar Aulyani berbicara dengan suara terhenti menahan air mata.
Aulyani juga menuturkan, sebelum berangkat dia tidak memiliki firasat buruk, hanya saja pihak sekolah memberi kabar bahwa anak saya keseleo bukan terluka akibat ledakan.
Suasana haru menyelimuti ruang UGD RS Mulya Pinang, kondisi tujuh pelajar yang menjadi korban masih dalam penanganan pihak rumah sakit.
Hampir seluruh korban mengalami luka pada kaki, tangan dan wajah, serta terkena dampak serpihan dari tabung gas.
Ibunda dari siswi Gracella Rahyani, menagatakan, anaknya sudah bisa dibawa pulang namun dirinya tidak mau sampai anak nya benar-benar dinyatakan sudah sembuh oleh dokter.
“Gracella sebenarnya sudah bisa dibawa pulang, tetapi saya tidak mau. Itu karena saya khawatir kondisi saat ini saja Gracella masih merintih kesakitan apalagi nanti dirumah saya tidak mau terjadi sesuatu lagi pada anak saya” ujarnya berlinangan air mata.
(candra).