BANDARA, SOETTA, (B1) – Bea Cukai (BC) bandara Soekarno Hatta (Soetta) bekerja sama dengan BNN, menyita barang bukti 50 kilogram sabu dari lima kasus berbeda hanya dalam waktu tiga hari.
Pengungkapan lima kasus upaya penyelundupan narkotika jenis metamphetamine (sabu) dilakukan sejak, Jumat (14/07) hingga Minggu (16/7/17).
Pengungkapan ini dimulai pada Jumat (14/07), dengan mengamankan barang bukti 508 gram sabu dari dua tersangka WNI berinisial MY dan MI yang merupakan anggota sindikat narkotika Aceh, di Terminal Kedatangan Domestik Bandar Udara Ngurah Rai, Bali.
Kemudian pada Sabtu (15/07), pengungkapan kasus penyelundupan berhasil digagalkan petugas di Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang dengan 3 orang WNI berinisial J, YS, dan HS yang merupakan kurir narkotika dan menemukan paket sabu, dengan berat total 2,02 kilogram, di dalam sepatu para pelaku.
Lalu pada hari yang sama, Bea Cukai Jambi melakukan dua orang WNI di Bandar Udara Sultan Thaha dan melakukan pengungkapan. Dengan adanya dugaan penyelundupan narkotika yang berasal dari Malaysia menuju Indonesia lewat perairan pesisir timur Sumatera Utara dengan hasil mengamankan tiga pelaku, berikut 44 kilogram sabu di area parkir SPBU Pasar Bengkel di Perbaungan.
Bea Cukai dan BNN mengungkap kasus kelima dengan empat kilogram sabu dari Medan ke Palembang, pada Minggu (16/07), dengan pelaku yang berinisial ED dan NH.
Dengan mengungkap lima kasus penyelundupan sabu semakin menambah panjang daftar pengungkapan kasus narkotika dan psikotropika di seluruh Indonesia. Dan sepanjang tahun 2014 hingga 2017 Bea Cukai telah mengungkap 677 kasus dengan barang bukti yang diamankan sebesar 2.257,75 kilogram.
“Kemungkinan besar ini adalah satu jaringan itu kita melihat ada kemiripan baik secara kemasan dan barang bukti, ini adalah kesimpulan sementara” ujar Direktur BNN Robert Leonard Marbun
Direktur BNN Robert Leonard Marbun Melanjutkan kemudian ada beberapa penangkapan sporadis seperti, di Anyer.
“BNN dan Bea Cukai sepakat akan terus melakukan kerjasama pengawasan yang intensif guna menggagalkan peredaran narkotika yang semakin marak di Indonesia,” tandasnya. (candra/pudin).
