SERANG, (B1) – Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nurhana, didampingi Kabid Rehabilitas Sosial Dede dan Tim Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Banten mendatangi rumah Samsiah warga Kampung Cidadap Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang yang merupakan orang tua dari Subeki penderita gangguan kejiwaan, sehingga harus di ikat menggunakan tali tambang dan rantai selama lima tahun, Senin, (10/7/17). Subeki (22) harus menghabisi hari-harinya di dalam ruang belakang yang begitu kecil.
Pihak Dinas Sosial Provinsi Banten dan tim Kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten langsung merespon cepat agar Subeki pulih kembali dan bisa meresakan keceriaannya seperti anak muda pada umumnya.
“Kita juga sudah membentuk tim untuk warga yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti yang di alamai Subeki kita langsung meresponnya, saat kita kunjungi juga sudah kita berikan secara media jadi saat ini tugas kita terkendala lantaran Subeki yang ingin kita rehab tidak diizinkan oleh pihak keluarganya,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nurhana saat melihat kondisi Subeki, Senin (10/7/17).
Ia melanjutkan, dari kunjungan ini untuk memberikan jalan terbaik agar Subeki sehat, dengan masalah biaya sudah di tanggung oleh pemerintah bukan biaya dari keluarga pasien.
Tapi dari tawaran untuk menyembuhkan Subeki, pihak keluarga menolak, lantaran orang tuanya ingin merawat Subeki dirumah saja dengan cara meminum obat yang diberikan dari Dinas kesehatan Provinsi Banten dan Dinas Kesehatan Kota Serang.
“Memang saat ini saya bingung kita sudah peduli oleh masyarakat tetapi tidak ada dukungannya contohnya seperti ini, akhirnya pihak keluarga ingin Subeki hanya meminum obat dari. Kita nanti memberikan pemahan ke mereka agar Subeki bisa kita bawa untuk dilakukan penyembuhan, untuk masalah wilayah ini kan dekat oleh pemerintah jadi nantinya saya akan perintahkan kepada pekerja sosial agar Subeki bisa kita pantau terus kesehatannya. Jadi ini langkah dari kami, karena kita bawa ke rehabilitas ditolak oleh pihak keluarga padahal pemerintah ini sangat peduli oleh masyarakat yang mengalami seperti ini,” terangnya.
Sedangkan Samsiah ibunda Subeki mengaku, belum bisa jauh dari anak ke 10 yaitu Subeki yang saat ini dipasung dengan menggunakan rante dan tali rafia.
Dirinya juga meminta agar Subeki dirawat dirumahnya dengan cara diberikan obat dan tenaga media saja tidak ingin dibawa ketempat rehabilitas lantaran takut.
“Sudah tiga bulan ini sudah enggak di kasih obat karena kalau dikasih obat anak saya ini bilangnya lemes. Saya ingin pak anak saya ini sembuh tapi mau gimana lagi saya tidak ingin anak saya jauh dari saya jadi saya dan pamannya ingin merawat dia (Subeki) dengan cara media aja yang dibantu oleh pemerintah,” ungkapnya. (Putra).