SERANG, (B1) – Puskesmas Anyer, Kabupaten Serang dikeluhan pasien.
Salah satu pasien mengaku tidak mendapat penanganan medis maksimal saat hendak berobat.
Salah seorang warga, Oji Faoji mengatakan putri kandungnya Azzura Zein Albarra (3) yang mengalami muntah-muntah dan BAB cair, hanya mendapatkan pertolongan pertama dan diberikan obat saja saat berobat ke Puskesmas Anyer pada Kamis (29/6/17) malam.
“Padahal, saya berharap anak saya bisa mendapatkan pertolongan rawat inap dengan infus karena khawatir dehidrasi. Apalagi hasil pemeriksaan, anak saya perlu dirawat,” kata Oji dihubungi, Jum’at (30/6/17).
Tapi, salah satu perawat yang bertugas mengatakan bahwa Azzura tidak dapat di rawat di Puskesmas karena tidak ada dokter jaga dan semua dokter yang ada sedang cuti sampai Minggu (2/7/17).
“Sontak saya kaget sekali mendengarnya. Ini Puskesmas kok malah tidak ada dokternya. Seharusnyakan ada dokter jaga. Bagaimana bila ada pasien lain yang urgent membutuhkan pertolongan. Ini pelayanan dunia kesehatan di Kabupaten Serang, khususnya di Puskesmas Anyer kok malah buruk sekali,” ujarnya.
Karena tidak bisa dirawat inap, Oji pun membawa pulang putri tercintanya untuk dirawat seadanya di rumah.
“Syukur Alhamdulillah, kondisinya hari ini (kemarin-red) sudah berangsur pulih usai minum obat,” ujarnya.
Oji menambahkan, kemarin pun perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Dokter Selamet datang ke rumahnya untuk meminta maaf atas pelayanan Puskesmas Anyer yang kurang berkenan. Selain Kadinkes Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, juga telah datang untuk menyampaikan Maaf.
“Saya hanya berharap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Sedih saat kita butuh pertolongan, tapi malah mendapatkan tindakan seperti itu. Saya ingin pemerintah daerah lebih maksimal lagi memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Sri Nurhayati sangat menyesalkan adanya keluhan dari masyarakat tersebut.
Ia pun tak segan bakal melayangkan sanksi tegas jika memang terbukti ada tenaga dokter yang cuti.
“Ya (ada keluhan masyarakat terkait pelayanan Puskesmas anyer-red), kami sangat menyesalkan, dari semalam pun kami sudah melakukan investigasi, biar seimbang, karena memang yang dipermasalahan itu keberadaan dokter. Tapi apabila ada kesalahan dipihak kami, tentunya ada sanksi kepegawaian, gak ada ampun,” kata Sri saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Sri Menjelaskan, bahwa untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat selama momen lebaran dari mulai H-7 sampai H+7 semua tenaga medis dilarang mengajukan cuti.
Artinya jika tiga orang dokter yang berjaga di Puskesmas Anyer tersebut mengambil cuti, maka itu jelas menyalahi aturan.
“Memang (Tenaga medis-red), gak boleh cuti, semua pelayanan publik. Namun kami memohon maaf kepada warga kalau ternyata membuat kecewa pelayanan kami. Kemudian untuk semua Puskesmas agar jangan diulangin lagi, dan lebih meningkatkan pelayanan,” imbuhnya. (Putra).