CILEGON, (B1) – Berdasarkan pantauan Bantensatu di jalur mudik Pelabuhan Merak, sejak pukul 12.00 WIB siang hingga pukul 21.00 WIB malam hari ini, suasana di kawasan Terminal Terpadu Merak (TTM) tampak lengang dari hilir mudik kendaraan baik roda dua (R2) maupun roda empat (R4).
Pemandangan seperti ini jelas berbeda bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana antrian panjang kendaraan yang melintas melalui jalur ini menyebabkan kemacetan yang cukup panjang hingga radius puluhan kilometer.
Adanya perbedaan yang cukup signifikan ini diakui Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten, Revri Aroes berkat adanya penambahan dermaga VI yang dikhususkan untuk pemudik yang menggunakan kendaraan R2.
“Menghadapi tradisi mudik lebaran yang terjadi setiap satu tahun sekali, tentunya kami sebagai abdi negara sudah semestinya memberikan perhatian kepada para pemudik khususnya yang menggunakan jalur darat, agar mendapatkan rasa aman selama mudik atau dalam perjalanan. Sebagaimana yang sudah di intruksikan oleh Kemenhub dan juga Polri, bahwasanya keamanan dan kenyamanan para pemudik merupakan tanggungjawab Negara.
Oleh karena itu kehadiran kami disini untuk memastikan bahwasanya hal tersebut dapat dirasakan oleh para pemudik dan terpenuhi dengan baik tanpa adanya gangguan yang bersifat meresahkan,” ucapnya saat ditemui di Posko Terpadu Arus Mudik Dishub Banten, Sabtu (24/6/17) malam.
Upaya memberikan perlindungan terhadap para pemudik, lanjut Revri bahkan mendapatkan perhatian khusus dari Kapolri Brigjen Pol Tito Karnavian saat melakukan meeting beberapa waktu lalu di Kantor PT ASDP Pelabuhan Merak.
“Ketika di design metode pulang kampung dari tahun ke tahun. Tentu harus ada perbaikan dari tahun ke tahun. Dalam hal ini, pemerintah pusat menyediakan pulang kampung bagi yang ingin mudik ke Lampung dengan menyediakan keberangkatan dari pelabuhan Tanjung Priok. Ada yang gratis dan ada yang bayar.
Hal ini yang membuat tingkat volume kendaraan berkurang dan tentunya sebuah upaya untuk menciptakan kenyamanan, sehingga penumpukan di Pelabuhan Merak dapat terurai dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, mekanisme pemberlakuan jalur khusus untuk kendaraan R2 melalui dermaga VI juga memiliki peran tersendiri dalam mengatasi permasalahan penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak.
“Selama ini ditahun-tahun sebelumnya semua tercampur baur antara roda dua dan roda empat. Ini tentu menjadi penyebab seringnya terjadi penumpukan.
Namun ditahun ini dengan adanya dermaga VI kita khususkan untuk roda dua sehingga penumpukan kendaraan dapat di atasi hingga hari ini,” ungkapnya.
Meski pada Kamis kemarin sempat terjadi lonjakan kendaraan, namun hal tersebut, lanjut Revri tidak menjadi sebuah permasalahan yang mengganggu arus lalu lintas di kawasan Pelabuhan Merak.
“Puncaknya, kamis kemarin. Hal ini disebabkan karena kamis merupakan hari terkahir masuk kerja bagi sebagian besar karyawan baik yang bekerja di perusahaan swasta maupun pegawai pemerintahan. Jadi mereka begitu pulang kerja langsung berangkat mudik dan semua masih berjalan dengan baik hingga detik ini,” terangnya.
Pihaknya mengklaim dengan terlaksananya hasil koordinasi dengan baik, angka kecelakaan pada tahun ini berkurang hingga 1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pihaknya juga bersama petugas dari Kepolisian dan pihak lainnya telah melakukan persiapan untuk melakukan pengamanan di seluruh objek wisata mulai dari kawasan wisata anyer hingga labuan dan beberapa arus lalu lintas di objek wisata lainnya.
“Untuk posko terpadu sendiri akan disiagakan hingga H+7. Untuk arus balik diprediksi akan terjadi pada H+5,” tandasnya. (Baehaqi Rizal).