TANGERANG, (B1) – Sejumlah anggota fraksi partai Nasdem DPR RI mengadakan buka puasa bersama (Bukber) di lapas anak wanita Tangerang, Senin, (19/6/17). Acara tersebut sontak membuat sejumlah penghunai lapas wanita anak Tangerang menjadi meriah.
Salah seorang wakil rakyat Chresti mengungkapkan, buka puasa bersama adalah acara paling popular di negeri ini setiap bulan Ramadan tiba. Berbagai kelompok sosial semarak mengadakannya, minimal satu kali selama bulan tersebut. Tampaknya, memang ada keindahan tersendiri saat berbuka puasa diadakan secara bersama-sama. Apalagi bagi masyarakat Nusantara yang dikenal guyub, buka bersama adalah acara yang punya kesan clan pesan tersendiri.
Kesan itu berupa kedekatan antara satu individu dengan individu yang lain. Di sini, acara buka puasa bersama menjadi ruang interaksi baru bagi anggota kelompok sosial. lnteraksi yang mendekatkan satu sama lain, tidak hanya berupa fisik namun juga interaksi batin. Sementara pesan yang tersimpan adalah pesan persaudaraan antara sesama umat manusia. Saat bersama daiam momen berbuka puasa, semua orang tidak akan jauh berbeda. Semua menyantap hidangan yang sama pada saat yang sama dengan kelegaan yang sama pula.
“Partai NasDem telah melakukan hal itu di awaI-awal bulan penuh rahmat dan berkah ini tiba. Beberapa organisasi sayap seperti Garnita Malahayatl, Garda Pemuda NasDem, pengurusvpengurus wilayah dan daerah, juga telah melaksanakan hal serupa. Semuanya semata-mata demi menumbuhkan semangat persaudaraan diantara sesama,” ujarnya.
Dikatakan, mengikuti semangat tersebut, Fraksi Partai NasDem (Fraksi NasDem) juga akan menggelar acara serupa. Melanjutkan apa yang sudah diiakukan tahun kemarin, acara buka puasa bersama yang akan diselenggarakan tanggal 19 Juni 2017 ini mengambil tempat di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Anak Wanita Tangerang. LP ini adalah LP yang khusus diisi oleh kaiangan wanita dan anak-anak.
Tentu saja bukan tanpa alasan Fraksi NasDem kembali memilih tempat ini. Sebagaimana tahun kemarin yang melangsungkan buka puasa bersama di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Fraksi NasDem ingin berbagai kebahagiaan dengan penghuni LP Anak Wanita di Tangerang pada Ramadan kali ini.
“Mengapa memilih LP? Fraksi melihat, mereka yang dipandang kurang beruntung bukan saja kaum fakir dan miskin atau kalangan yatim piatu saja. Rasanya, sudah banyak kalangan yang mengulurkan derma dengan belas kasihnya kepada kalangan tersebut,” tandasnya.
Dikatakan, adapun mereka yang tengah berada rumah tahanan maupun lembaga pemasyarakatan adalah kalangan yang agaknya kurang menda patkan perhatian semacam itu.
Stigma sebagai pesakitan atau sampah masyarakat tentu menjadi beban tersendiri bagi mereka. Sadar atau tidak sadar, masyarakat dan juga kita pada umumnya akan menempelkan stigma itu kepada mereka. Parahnya, stigma itu tidak akan luntur jika pun mereka telah menjalani masa hukumannya.
“Mungkin benar mereka layak mendapatkan balasan itu. Sebagian mungkin menyebut itu sebagai hukuman sosial bagi mereka. Namun justru itulah letak ’kefakiran’ mereka,” imbuhnya.
Dikatakan, bukankah di beberapa film sering melihat bagaimana kaum narapidana lebih takut dengan dunia luar ketimbang dunia penjara?
Buka puasa bersama warga LP adalah sebentuk pengakuan terhadap keberadaan mereka dari Fraksi NasDem. Inilah rasanya bentuk kasih sayang terindah yang ingin diberikan oleh Fraksi di bawah kepemimpinan Viktor Laiskodat ini. Inilah sapaan tulus kepada mereka sebagai tanda bahwa mereka tidak sendiri, tidak dikucilkan, dipinggirkan, apalagi ditiadakan.
“ltulah mengapa tema buka puasa bersama kali in mengambil tema, ”Menjalin Kasih, Merekat Persaudaraan untuk Restorasi Indonesia,” tukasnya.
Sekretaris Fraksi Nasdem DPR RI H Syarief Alkadrie mengatakan, kegiatan bukber puas di lapas, sudah rutin dilakukan partai Nasdem. Bila sebelumnya dilakukan di lapas Bekasi, tahun 2017 dilakukan di lapas wanita anak Tangerang. Tujuannya, agar semua manusia dapat instropeksi diri terhadap lingkungan sekitar. Jangan sampai hanya untuk kepentingan sesaat akhirnya tergelincir melawan hukum.
“Bukber ini kita memberikan dukungan moril kepada penghuni lapas agar jangan berputus asa. Sebab bila mengikuti semua pembinaan lapas, saat keluar nanti diharapkan tidak mengulangi peerbuatan dan bisa berhasil saat keluar dari Lapas,” pungkasnya. (pudin).