CILEGON, (B1) – Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan(BKPP) Kota Cilegon, Selasa (13/6), telah mengangkat sejumlah tenaga harian lepas (THL) menjadi Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
Meskipun demikian, adanya agenda pengangkatan tersebut dibantah oleh Kepala BKPP Kota Cilegon, Mahmudin.
“Ini bukan pengangkatan TKK. Kan jelas kalau honorer akan di morotarium,” ucap Mahmudin usai menggelar acara tertutup di Aula DPRD Kota Cilegon, kemarin.
Menurutnya acara yang digelar BKPP kemarin, bukanlah acara pengangkatan TKK, melainkan hanya acara pembinaan rutin yang biasa digelar BKPP.
Namun sanggahan yang diungkapkan Mahmudin terbantahkan dengan beredarnya foto surat undangan pengangkatan TKK, dan juga pernyataan dari anggota Komisi I DPRD Kota Cilegon, Qoidatul Sitta.
“Ia benar ada pengangkatan TKK. Saya dapat undangannya,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan dilokasi saat digelarnya acara tertutup di Aula DPRD Kota Cilegon, banyak wajah baru yang datang pada saat rapat koordinasi di DPRD tersebut.
Sejumlah wartawan yang melakukan peliputan pun diminta untuk keluar dan tidak diperkenankan untuk mengekspose kegiatan yang tengah berlangsung.
“Disuruh keluar, gak boleh di ekspose katanya,” ungkap beberapa wartawan.
Adanya ketidaksamaan pernyataan antara BKPP Kota Cilegon dan anggota DPRD Kota Cilegon, memunculkan dugaan adanya agenda terselubung dalam acara tertutup yang digelar BKPP.
Pasalnya, sejumlah THL yang mengaku sudah mempunyai pengalaman atau minimal sudah bekerja selama 3 hingga 5 tahun tidak pernah diangkat menjadi TKK.
“Saya bahkan sudah hampir 10 tahun, tapi belum pernah dapat undangan. Anehnya yang baru-baru malah diangkat duluan jadi TKK. Harusnya kan, untuk pengangkatan tenaga honorer harus mempertimbangkan rasa kemanusian mengingat tenaga honorer yang sudah mempunyai pengalaman atau minimal sudah bekerja 3 sampai dengan 5 tahun,” ucapnya sambil meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Hal senada diungkapkan tenaga honorer lainnya yang mengaku sudah bekerja sebagai honorer di lingkungan pemerintahan Kota Cilegon selama 16 tahun.
“Kenyataanya dikantor – kantor banyak TKK karbitan yang tidak pernah bekerja di Pemerintahan tiba-tiba sudah muncul menempati ruangan kerja. Saya sudah mengabdi di Pemkot Cilegon menjadi TKS hampir 16 tahun dan berharap diangkat menjadi TKK. Tapi kenyataannya bukan saya yang di angkat malah BKKP mengangkat orang baru. Saya kecewa dan merasa heran. Mengapa kami, yang telah lama mengabdi tidak diprioritaskan, pimpinan kami pun sudah lama mengajukan permohonan ke BKPP sepertinya tidak digubris. Titipan kedekatan siapa lagi ini yang tiba-tiba muncul. Sehingga menyingkirkan pengabdian kami yang telah lama tidak dihiraukan,” tandasnya. (Baehaqi Rizal).