SERANG, (B1) – Sejumlah warga yang mengatasnamakan Front Rakyat Anti Sampah (FRAS) Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang mengamuk di salah satu rumah makan yang ada di Kota Serang, kendati rapat konsep perencanaan akhir TPA Bonjong Menteng tengah berjalan.
Pantauan dilokasi, sejumlah warga tersebut terlahit membanting kursi dan meja yang ada didalam ruangan rapat saat pembahasan konsep laporan akhir perencanaan teknis TPA Bojong Menteng, Kabupaten Serang, sehingga membuat peserta rapat diantaranya konsultan perencanaan TPA, Camat Tunjung Teja, Asep Kadis Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Serang dan Adib Solihin Satuan Kerja (Satker) Pengembangan sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Banten berhamburan keluar ruangan karena takut di amuk warga.
Diketahui warga yang mengamuk diruangan tersebut adalah sejumlah warga yang menolak pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bojong Menteng.
Menurut Adib Solihin selaku Satuan Kerja (Satker) Pengembangan sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) menyampaikan bahwa pembahasan adalah pemaparan hasil kajian konsultan kepada pihaknya bukan tahapan pengesahan.
“Ini kan masih pembahasan saja Untuk jadi atau tidaknya di bojong menteng itu masih jauh itu mah keputusan Gubernur dan bupati harus ada ijin lokasi dulu melihat UKL-UPL master plannya dulu kita pembahasan aja dulu, mereka langsung marah-marah aja,”ujar Adib.
Adib pun menambahkan pembuatan TPA tersebut untuk membantu Kabupaten Serang yang tidak memiliki TPA yang selalu menumpang ke Cilowong milik Kota Serang.
“Kabupaten serang kan salah satu kabupaten yang tidak mempunyai TPA dari dulu kita sudah menunjuk bojong menteng,” tutur Adib.
Kendati demikian, Yaya Hudaya selaku ketua (FRAS) Bojong Menteng, menuding acara tersebut bukan merupakan acara bagian perencanaan namun pihaknya meyakini bahwa acara tersebut bagian legalisas pemerintah.
“Alasan kami walkout itu jelas bahwa acara ini upaya untuk legalisasi. Siapa yang hadir disini. Melegalkan bukan acara perencanaan, itu bohong,” pungkasnya. (Putra).
