CIRUAS, (B1) – Berdirinya Pondok Pesantren TQN Al-Mubarok Cinangka yang berada di Kampung Pasir Angin, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang pada tanggal 9 bulan 9 dan tahun 1999, tidak akan bisa lepas dari besarnya jasa dan pengorbanan sang pendiri pondok pesantren Al-Mubarok Cinangka, yakni Raden KH Muhammad Yusuf Prianadi.
Kepada Bantensatu.com beliau menceritakan, bahwa awal mula dirinya mendirikan pondok pesantren Al-Mubarok Cinangka, karena mendapatkan ilham dari sebuah mimpi tentang perjalanan para Wali Allah.
Hingga akhirnya pun, muncul tanggal 9 yang memiliki makna juga penghormatan terhadap dakwah Wali Songo, kemudian bulan 9 ditambatkan, sebagai sebuah bulan pemahaman mengenai wali songo. Lalu tahun 1999 yang berarti menunjukkan, bahwa dirinya mencintai Wali Songo.
“Munculnya sebuah ilham di dalam mimpi untuk mendirikan pondok pesantren pada tanggal 9, bulan 9 dan tahun 1999 di saat saya selesai melakukan ceramah keliling di tiap Kabupaten Kota di Banten,” kata Raden KH Muhammad Yusuf Prianadi yang biasa di kenal dengan nama Kyai Yusuf saat di temui di kediamanya, Jum’at (9/6/17).
Pondok pesantren Al-Mubarok Cinangka yang berada di tengah hutan, masih terasa sejuk dan asri. Bahkan apabila ingin mencapai ke pondok Al-Mubarok Cinangka, harus menempuh jarak 10 Km dari Jalan Raya Cinangka.
Al-Mubarok Cinangka juga adalah salah satu pondok pesantren yang mengajarkan ilmu salafiah, dengan membaca kitab kuning. Di pondok itu juga, terdapat 2 Asrama.
Baik asramah putra maupun asrama putri. Walaupun begitu, pondok Al-Mubarok Cinangka yang sudah berdiri selama 18 tahun mengalami perjuangan yang cukup sulit.
Karena untuk pertama kalinya, Kyai Yusuf memiliki murid berjumlah 10 orang. Tapi dengan murid 10 orang itu, Kiyai Yusuf tidak patah semangat. Dengan terus melanjutkan pengajaran salafiah, membaca kitab kuning dengan memahami isi dari kitab kuning tersebut.
Hingga akhirnya setelah berjalan selama 18 tahun, pondok pesantren Kyai Yusuf kini memiliki murid sebanyak 300 orang. 200 murid putra, dan 100 murid putri.
Bahkan, Kiyai Yusuf juga memiliki 3 murid yang kini telah menjadi Ustadz dan pemimpin pondok pesantren di tempat tinggal asalnya. Tiga murid Kyai Yusuf itu, adalah murid pertama di Al-Mubarok Cinangka berdiri.
Tiga murid itu bernama, Ustad Abdullah adalah murid pertama yang kini telah menjadi pimpinan pondok pesanteren di daerah Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Murid kedua Kyai Yusuf bernama, Ustad Ade Tatang yang kini telah menjadi penceramah di daerah Kota Tanggerang, sekaligus memiliki pondok pesantren di daerah Kota Tangerang.
Murid ketiganya adalah, Ustad Amin yang termasuk murid terakhir telah menjadi penceramah di daerah Kota Cilegon hingga sekarang memiliki sebuah pondok Salafiah.
Keberhasilan Kiyai Yusuf selama memimpin pondok pesantren Al-Mubarok Cinangka pun tidak sendiri, karena selalu di temani dengan istri tercintanya bernama H Iis Laylatul Mushaharoh selama 18 tahun di pondok pesantren. (Stevan).