TANGERANG, (B1) – Pelenggaraan Festival Perayaan Peh Cun 2017, do Kota Tangerang berlangsung semarak, Minggu (4/6/17). Warga memadati lokasi acara di pinggiran Kali Cisadane.
Duanwu Jie yang dikenal dengan sebutan Festival Peh Cun di kalangan Tionghoa-Kota Tangerang, Festival Peh Cun adalah salah satu festival penting dalam kebudayaan dan sejarah Tiongkok. Peh Cun dalam arti Bahasa Indonesia adalah mendayung perahu. Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktik umum di kalangan Tionghoa, namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini.
“Dalam perayaan pecun tahun ini diikuti oleh seluruh warga tangerang, dan untuk perlombaan perahu dayung total peserta 16 group perahu dayung yang terdiri dari 8 perahu naga dan 8 perahu papak” ucap Oey tjin eng Humas Perayaan Peh Cun Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio.
Tan Lie Ketua Panitia mengatakan masyarakat Kota Tangerang sangat antusias dalam festival perayaan Peh Cun 2017 ini, meskipun dalam cuaca yang cukup panas tetapi mereka tetap menyaksikan festival Peh Cun terlebih bagi peserta lomba dayung perahu.
“Walaupun perayaan Peh Cun dibarengi dengan bulan puasa dan berbarengan selama 3 tahun berturut dengan bulan ramadhan, ini merupakan suatu hikmah juga yang besar bagi kami” kata Tan Lie Ketua Panitia Perayaan Peh Cun Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio.
Dikatakan perayaan Peh Cun dan bulan puasa yang bersamaan membuktikan, masyarakat Kota Tangerang adalah masyarakat yang majemuk sebagai warga bangsa indonesia dengan bersama-sama kita melaksanakan dalam nuansa toleransi yang tinggi.
Festival Peh Cun dirayakan dengan berbagai macam kegiatan yang diselenggarakn salah satunya adalah perlombaan dayung perahu naga dan perahu papak, yang di menangkan oleh group dayung perahu naga WSJS (Wu Shi Jin Shan) Sebagai Juara 1 dan group CACING VI sebagai Juara 1 lomba dayung perahu papak.
Festival Perayaan Peh Cun di Kota Tangerang sudah diadakan sejak abad 19 hingga sekarang, harapan ke depan untuk perayaan Peh Cun untuk lebih luas dan lebih besar lagi khususnya bagi generasi Kota Tangerang.
“Saya mengharapkan dalam perayaan selanjutnya dinas-dinas dan lembaga-lembaga pemerintah Kota Tangerang dapat menjaga budaya-budaya kita yaitu budaya Kota Tangerang supaya budaya ini dapat berjalan terus menerus dan melestarikan budaya Kota Tangerang” ujarnya. (Candra)