SERANG, (B1) – Rektor Perguruan Tinggi se Banten deklarasi dan menandatangani fakta integritas Anti Radikalisme di Kota Serang, Selasa (30/5/17). Dalam deklarasi tersebut para rektor juga melakukan dialog kebangsaan antar perguruan tinggi se-provinsi banten, dengan tema, ‘Mencegah Gerakan Radikalisme, Sistem Khilafah dan Faham Anti Pancasila Menjaga Keutuhan NKRI’.
Soleh Hidayat pelaksana acara sekaligus rektor Untirta mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk sikap akademisi sebanten guna menjaga keutuhan NKRI dari berbagai aspek. “Acara ini kita laksanakan untuk meneguhkan kembali posisi perguruan tinggi menjadi benteng dasar negara dan penjaga NKRI karena dikampus itulah datang berbagai lapisan masyarakat dan perguruan tinggi ini harus menjadi pelopor bagi komponen lainnya,”ujar Soleh.
Sementara itu, Yandri pembicara dialog sekaligus anggota DPR RI menyampaikan, agar para akademisi memberi pemahaman terkait radikalisme ke masyarakat awam. “Dunia kampus agar supaya turun kekampung-kampung melalui ormas keagamaan seperti NU dan muhammadiyah karena orang yang melakukan bom bunuh diri rata-rata diatas garis kemiskinan,” ungkap Yandri.
Hal senada disampaikan oleh Amas Tajudin. Menurutnya, gerakan radikalisme yang muncul akhir-akhir ini adalah akibat kualitas iman dan kualitas keagamaan yang rendah.
“Mereka teriak Allahu Akbar tapi konsepsi jihadnya keliru dan bicara qur’an hadist yang tidak faham ilmunya seperti itu jangan di percaya,” tutur Tajudin.
Sedangkan pemateri yang terakhir, yakni Najmudin bin Haji Busro menyampaikan, sejarah lahirnya tentang pancasila dan beberapa nilai pancasila yang berkaitan dengan islam. “Memang pancasila bukan ajaran agama islam tapi Pancasila adalah nilai islam karena pancasila rahmatan lil indonesia,” ujar Najmudin. (Putra).