SERANG, (B1) – Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawarah) provinsi Banten Dideklarasikan, Rabu, (10/5/17). Adalah PWI cabang Banten yang menginisiasi kelahiran Jawarah di tanah Jawara, Banten.
“Kehadiran Jawarah yang merupakan wadah untuk menghimpun kekuatan yang luar biasa dalam memerangi hoax atau berita bohong,” ujar Ketua PWI Banten, Firdaus, Rabu, (10/5/17) malam.
Lanjutnya, saat ini tengah menjamur media berbasis internet. Kahadirannya, merupakan langkah untuk menuju Revolusi Informasi dan kehadirannya dipastikan akan menggantikan media-media konvensional yang sebentar lagi akan ditinggalkan.
“Ke depan, media-media konvensional dalam bentuk cetak akan ditinggalkan oleh masyarakat. Jika melihat berkembangan saat ini, hal tersebut sudah bisa jelas kita lihat dari banyaknya informasi yang didapatkan masyarakat berkat keberadaan internet yang begitu mudah tersebar ke berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik. Hal ini membuat keberadaan media cetak jauh tertinggal dalam penyampaian informasi dan hingga saat ini hanya sebagian masyarakat (tradisional) saja yang masih bertahan dengan media konvensional. Sementara masyarakat yang cerdas dan butuh cepat dalam mendapatkan informasi kini sudah beralih ke media online,” paparnya.
Jawarah sendiri, dituturkan Firdaus, pertama kali di deklarasikan ditingkat Nasional pada Jum’at (28/4/17) di Istana Negara dengan nama Jawah.
Namun atas usulan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, nama Jawah pun diganti menjadi Jawarah, karena dianggap lebih familiar dan memiliki kesan religius dan heroik.
“Jawarah terbentuk atas semangat untuk memerangi berita-berita bohong yang bisa merusak kedaulatan NKRI. Saat pertama kali di deklarasikan dengan nama Jawah, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan nama Jawarah dan pada saat itu pula para pengurus langsung sepakat atas usulan tersebut dan akhirnya muncul Jawarah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua SMSI Pusat, Teguh Santosa menyampaikan, keberadaan media sangatlah penting dan merupakan senjata tercanggih yang pernah diciptakan manusia.
“Keberadaan media jelas sangat penting. Lewat berita atau informasi yang disampaikan dalam bentuk tulisan dapat merubah suatu paradigma hingga mengguncangkan dunia. Kehadiran media sangat memungkinkan untuk menggantikan senjata-senjata perang lainnya dan dinilai lebih efektif dalam menentukan kemenangan. Untuk itu kehadiran Jawarah sangat penting dalam menciptakan arus utama pemberitaan, agar pemberitaan yang bersifat mencederai kebhinekaan (hoax) bisa diperangi dengan hadirnya Jawarah yang dipastikan mampu mengawal dan mengawasi keberadaan media agar tidak menjadi bagian dari penyebaran hoax,” tegasnya.
Pada kesempatan itu dilakukan pula peluncuran media online Rakyat Merdeka On-Line (RMOL) Banten. (Baehaqi rizal).