SERANG, (B1) – Meski sudah berusia 17 tahun, namun Provinsi Banten belum bisa dikatakan menunjukan perubahan yang signifikan. Malah boleh dikatakan Provinsi Banten masih jalan ditempat.
Demikian terungkap saat tokoh masyarakat Provinsi Banten mengadakan silaturahmi dan saresehan di Aula Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Rabu (3/5/17).
Aeng Haerudin Ketua Penyelenggara kegiatan menyampaikan, refleksi 17 tahun usia Provinsi Banten belum menjelma menjadi Provinsi yang dapat mensejahterakan masyarakatnya. Hal itu dikarenakan dalam perjalanannya, masih banyak ketimpangan sosial yang terjadi di berbagai kalangan masyarakat.
“Banten sudah berdiri 17 tahun yang lalu, tapi masih terasa oleh kita bahwa pembangunan belum dirasakan masyarakat Banten” ujarnya.
Hal senada diungkapkan mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki. Menurutnya dalam perjalan Provinsi Banten hingga saat ini masih berjalan di tempat.
“Coba itu gubernur jangan duduk aja, turun ke bawah untuk melihat perkembangan masyarakat di pedesaan. Jangan pembangunan di perkotaan saja, coba dibalik pembangunan di pedesaan,” pungkasnya.
Ruki juga menyayangkan ketidakhadiran Gubernur Banten terpilih pada sarasehan dan silaturahmi tokoh masyarakat Banten kali ini.
Menurutnya, pertemuan tokoh Banten ini setidaknya dapat langsung didengarkan oleh Gubernur agar benar-benar melek terhadap kondisi masyarakat saat ini dan mendatang. “Jangan sampai masyarakat berada tetap jauh didalam ketertinggalan. Sangat disayangkan Gubernur terpilih Wahidin Halim dan Andika Hazrumi tidak hadir pada acara ini” ujarnya.
Di tempat yang sama, mantan sekretaris Bakor pembentukan Provinsi Banten Fahri Nahril menyampaikan harapan bahwa pembangunan di Banten dapat berjalan dengan baik. “Kami hanya mengantarkan Banten menjadi Provinsi, sesudah itu kami ikhlaskan untuk diserahkan kepada peraturan perundang-undangan, tinggal kita kawal bersama-sama demi kepentingan rakyat,” ujarnya.
Menurut Fahri, pertemuan hari ini sangat diharapkan untuk Banten kedepan yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih sehat, dan tidak terjadi korupsi. Sementara Pejabat Gubernur Banten Nata Irawan menyampaikan harapan Provinsi Banten dapat lebih maju lagi. Dengan pemimpin baru, kedepan pembangunan Banten bisa mengalami perubahan yang cukup baik, agar segala masalah mendasar masyarakat dapat teratasi dengan baik.
“Ada beberapa isu di Provinsi Banten diantaranya kesenjangan sosial di daerah, pendidikan, kesehatan, sehingga ini harus menjadi perhatian Gubernur terpilih nanti,” ujarnya.
Pada pertemuan silaturahmi dan saresehan ini, hadir para tokoh diantaranya Prof. H. Tihami, H. Irsyad Juwaeli, Tb Khaerul Jaman, Ratu Tatu Chasanah, Kapolda Banten dan para tokoh yang lainnya. (Putra).