SERANG, (B1) – Mantan wanita pemandu lagu hiburan di Kota Serang mendapat santunan dari Gerakan Pengawal Perda Serang Madani (GP2SM) dan Dinsos Kota Serang. Santunan dan bantuan yang diberikan berupa uang serta bahan pokok, Rabu, (19/4/17).
Hal itu dilakukan, untuk membuktikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dan ormas-ormas islam tidak hanya melakukan razia saja, tetapi bertanggung jawab, dalam melakukan pembinaan dan memberikan modal usaha.
Kadinsos Kota Serang, Syamsul Bahri mengatakan, bahwa di tahun 2017, Pemkot Serang akan menegakan aturan Perda pekat no 2 tahun 2010 dengan sungguh-sungguh.
Oleh karena itu pihaknya tidak hanya menutup tempat hiburan, tapi juga memberikan bantuan dan santunan untuk wanita malam yang ingin membuka usaha.
“Supaya kita bisa mengatasi penyakit masyarakat di Kota Serang, dan tidak terulang lagi pada tahun 2018 mendatang,” jelasnya kepada Bantensatu saat memberikan santuan di rumah wanita pemadu lagu, di daerah Lingkungan Lebak Indah, Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang, Rabu (19/4/17).
Di tempat yang sama, Ketua GP2SM, Ali Abdulkarim menambahkan, wanita pemandu lagu yang pernah terjaring razia pada hari Rabu malam (12/4) di cafe Happy Day yang bernama Anita tersebut langsung inshaf, setelah diberikan pembinaan 3 hari.
Setelah itu, dikatakan pria yang biasa di sapa Enting, sekarang ini, wanita malam tersebut diberikan modal untuk buka usaha oleh Dinsos Kota Serang dan GP2SM.
“Agar dia tidak kembali lagi ke tempat-tempat yang sangat mudhorot, dan saya berharap Ibu Anita bisa mengajak temen-temen yang lainya untuk kembali kejalan yang lurus,” ungkapnya.
Semetara itu, Anita mengaku sangat bersyukur atas kunjungan dari Dinsos Kota Serang dan GP2SM.
Bahkan dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Dinsos Kota Serang dan GP2SM yang telah peduli dengan memberikan bantuan santunan pada sekarang.
“Saya berjanji tidak kembali lagi ketempat-tempat seperti itu (Hiburan Malam, Red). Karena saya mau mulai usaha saja, dengan berdagang uduk,” ujarnya.
Lanjut Anita, sembako dan uang tunai yang diberikan oleh Dinsos Kota Serang dan GP2SM akan dirinya pergunakan untuk hal bermanfaat, dengan membuka warungan hingga makanan cepat saji di pagi hari dan siang hari.
“Bahkan saya juga akan menceritakan hal ini kepada teman-teman saya yang masih salah jalur, dan akan saya ajak ke jalur yang lurus,” ungkapnya.
Kemudian, dikatakan Ibu dua Anak tersebut, bahwa dirinya selama menjadi wanita malam di cafe sudah 3 tahun, dan tidak mendapatkan apapun, dan penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dirinya pun tersadar, semenjak terkena razia terakhir dan diberikan pembinaan selama 3 hari oleh Dinsos Kota Serang dan GP2SM.
“Setelah saya mendapatkan pembinaan dan ceramah, akhirnya saya sadar. Apa yang sudah saya lakukan adalah salah, serta saya pun mau mulai berusaha dengan rizki halal. Semoga saja berkah,” tutupnya. (Stevan).