TIGARAKSA, (B1) – Rapat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkominda) Kabupaten Tangerang digelar di Pendopo Bupati Tangerang. Rapat koordinasi itu membahas tiga isu aktual yang beredar, Selasa, (18/4/17).
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengatakan, rapat koordinasi untuk mengantisipasi beredarnya isu aktual di masyarakat. Seperti konflik sara, pengendalian tempat hiburan dan berita hoax. Isu tersebut dapat mengganggu, meresahkan, dan membuat perpecahan antar kelompok masyarakat.
Pemerintah Daerah terus berupaya melakukan mendeteksi pencegahan secara dini, sosialisasi, dan menekan kepada masyarakat akan pentingnya kebersamaan, karena perbedaan adalah kekuatan kita bersama. “Saya berharap melalui rapat ini kepada para kepala SKPD dan Unsur Camat dapat mensosialisasikan kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, untuk terus menjaga keutuhan dan saling menjaga lingkungannya agar tetap aman dan nyaman agar tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar, kita harus perangi isu tersebut,” Ujarnya.
Rapali Daili Selaku Sekretaris Pembaruan Forum Kebangsaan Kabupaten Tangerang mengatakan konflik sara adalah suatu kekerasan yang dilatarbelakangi sentimental antar suku, agama, ras dan golongan tertentu. Adapun penyebab konflik sara ialah adanya benturan budaya, masalah ekonomi dan politik, diskriminasi, sikap arogansi dari sekelompok masyarakat, masih terdapat kelompok masyarakat yang menganggap perbedaan sara merupakan masalah, dan sikap serta pandangan terhadap etnis lain (saling curiga). Sehingga membuat konflik menjadi masyarakat merasa terganggu, terancam dan bisa terjadi kekacauan, proses pembangunan akan terganggu, dan dapat terjadi perpecahan dan disintegrasi bangsa.
Maka dalam mengantisipasi potensi konflik tersebut dilakukannya memelihara kondisi damai dalam masyarakat, menumbuhkembangkan kembali sikap nasionalisme, menanamkan kesadaran bagi semua warga negara untuk mengingatkan kembali semboyan “Bersatu Kita Teguh, bercerai kita runtuh”, memupuk dan meningkatkan semangat bhineka tunggal Ika, sejak dini menghindari sikap egoisme, menghormati perbedaan suku budaya dan agama, mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, memberikan pemahaman perbedaan adalah kekuatan, meredam potensi konflik, membangun sistem peringatan dini, dan jangan memanggil orang lain dengan julukan sara.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang H. Soma Atmaja mengatakan Hoax adalah sebuah kebohongan atau informasi sesat yang sengaja disamarkan agar terlihat benar. Berbagai macam faktor Hoax dikarenakan faktor ekonomi, faktor politik dan agama, dan faktor pribadi. Dalam mengantisipasi informasi/ berita hoax tersebut dengan cara kenali Hoax melalui kaidah 5 W dan 1 H (who, what, where, when, why, dan How), cermati bahasanya, dan mencari sumber yang akurat.
Yusuf Herawan Selaku Kasatpol PP Kabupaten Tangerang menjelaskan Kabupaten Tangerang cukup strategis, akibatnya iklim investasi semakin meningkat yang berdampak banyaknya investor yang membangun, pertumbuhan penduduk yang tinggi, heterogenitas penduduk yang menyebabkan rawan gangguan ketertiban umum, permasalahan sara dan meningkatnya potensi kejahatan.
Satpol PP Kabupaten Tangerang terus melaksanakan fungsi pendataan, pengawasan dan pembinaan tempat hiburan, serta penertiban tempat hiburan yang melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang. “Kami akan menindaktegas kepada tempat-tempat yang mengganggu ketertiban umum yang dapat meresahkan masyarakat, dan akan menindak langsung tempat-tempat yang tidak mempunyai izin,” ucapnya. (pudin).