Serang, (B1) – Sebanyak 24 tempat hiburan yang telah habis tenggang waktunya namun masih terus beroperasi, terbukti dibekingi (back-up) oleh oknum PNS dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
Hal tersebut terungkap, pada saat Gerakan Pengawal Perda Serang Madani (GP2SM) didampingi petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Cipocok dan Satpol PP Kota Serang melakukan razia di cafe Happy Day.
Dalam razia tersebut, GP2SM berhasil mengamankan satu orang yang mengaku PNS yang pada kesempatan tersebut mencoba menahan atau menghalang-halangi petugas Kepolisian dan Satpol PP, juga anggota GP2SM agar tidak menutup cafe tersebut.
Ketua GP2SM Ali Abdulkarim membenarkan adanya hal tersebut.
Ia mengatakan, bahwa pada operasi senyap yang dilakukan pada Rabu, 12 April 2017 mengalami sedikit kendala yang diakibatkan oleh adanya satu orang PNS yang ternyata merupakan pemilik cafe Happy Day dan menahan anggota kepolisian serta ormas untuk melakukan razia.
“Jadi pas malam (rabu) kemarin, kita hampir terlibat bentrok dengan oknum PNS Kota Serang, dan untungnya tidak jadi. Karena Polsek Cipocok berhasil membawa oknum PNS tersebut dengan cara paksa dan selanjutnya diserahkan ke Satpol PP Kota Serang,” jelasnya saat dihubungi via seluler, Jum’at (14/4/17).
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Serang, Maman Lutfi mengatakan, lima orang wanita malam dan satu pemilik cafe yang diamankan, saat ini sedang mengikuti pembinaan di rumah singgah Dinsos Kota Serang.
Terkait adanya keterlibatan oknum PNS dalam hal kepemilikan aset di tempat hiburan malam, dirinya berharap Walikota Serang Tb Haerul Jaman dapat segera memberikan tindakan tegas untuk menangani oknum PNS yang membandel.
“PNS yang tertangkap kemarin (rabu) malam, bekerja sebagai Kasi Trantib Kecamatan Taktakan. Tidak menutup kemungkinan 23 tempat cafe, restoran dan hotel lainnya, juga ada yang membekingi. Karena beberapa kali razia selalu buka, dan tidak kenal takut. Ini semua harus segera di tutup,” tandasnya. (Putra).
