TANGSEL, (B1) – Usai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Para pelajar dari SMAN 2 dan SMAN 9 Tangerang Selatan mendonasikan seragam sekolahnya yang sudah tidak dipakai lagi, untuk kemudian diberikan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Sekolah SMAN 9 Tangsel tersebut, disaksikan langsung oleh guru dan kepala sekolah, serta Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono.
“Selain mencegah adanya aksi corat-coret siswa, kegiatan sumbangan baju yang ini dapat didonasikan kepada adik kelas atau warga yang kurang mampu di sekitar sekolah,” ujar Plt DindikBud Tangsel, Taryono, Kamis (12/04/17).
Taryono menghimbau dan mengkampanyekan kepada seluruh pelajar di Tangsel, agar tidak melakukan corat-coret pakaian seragam, ataupun melakukan konvoi sepeda motor usai melaksanakan UNBK. Tetapi sebaliknya, mereka dianjurkan untuk melakukan kegiatan positif.
Salah satu kegiatan ini yaitu menyumbangkan seragam yang layak pakai kepada pihak sekolah, untuk kemudian diberikan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan,” tutur Taryono, saat melakukan gerakan kampanye larangan corat-coret seragam sekolah dan konvoi sepeda motor, di SMAN 9 Tangsel.
Taryono berharap, kegiatan yang baru pertama kali dilakukan ini, dapat membangun karakter siswa agar peduli dan memiliki rasa empati pada sesama.
“Selain itu juga, siswa-siswi yang sudah selesai melaksanakan ujian harus lebih fokus belajar, agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Kiranya kegiatan positif ini menjadi contoh para pelajar di sekolah-sekolah lain, khususnya para pelajar di Tangsel,” kata Taryono.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 9 Tangsel, Achmad Nana M., menyatakan rasa bangganya kepada seluruh siswa-siswi kelas XII yang telah ikut berpartisipasi dengan kegiatan kampanye anti corat-coret seragam.
“Seragam yang terkumpul akan kami sumbangkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan,” pungkas Achmad. (iyar).